Kating dan Sin Chung, Bawang Putih Unggulan dari China

Jakarta - Mengingat pasokan bawang di Indonesia yang semakin menipis, pada akhirnya pemerintah melakukan impor bawang putih dari China. Dua jenis unggulan bawang putih dipilih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencapai 160.000 ton per enam bulan.

Bawang putih diketahui sebagai bumbu dasar yang terpenting. Karena aroma bawang putih yang wangi dan tajam sulit digantikan dengan jenis bawang lain. Jika bawang putih tidak digunakan tentulah aroma masakan kurang menarik.

Impor bawang putih yang diharapkan dapat menurunkan kelonjakan harga. Di tahun 2012, impor bawang putih berasal dari berbagai negara seperti India, Pakistan, Malaysia dan Thailand. Namun mayoritas impor bawang putih berasal dari China.

China memiliki dua jenis bawang unggulan yang berbau harum semerbak, yaitu jenis Kating dan Sin Chung. Sejak lama kedua jenis bawang ini masuk ke Indonesia dan banyak dikonsumsi masyarakat.

Bawang putih Kating, umumnya berbau lebih menyengat dibandingkan jenis bawang putih lainnya. Bahkan bawang ini banyak disukai orang, karena bisa membuat masakan jadi lebih sedap. Ukuran bawang putih Kating cenderung lebih besar, dan kulit luarnya putih bersih, bagian dalamnya cenderung basah dan padat.

Sedangkan bawang putih Sin Chung yang juga di impor dari China. Ciri-cirinya juga tak berbeda jauh dengan bawang putih Kating. Namun ukurannya sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan kating. Karena itu harga jualnyapun sedikit lebih murah, dengan selisih harga berkisar Rp 10.000.

Kedua jenis bawang putih ini dapat mudah didapatkan di pasaran. Bahkan di daerah-daerah pulau jawapun banyak yang menggemari. Meskipun kualitasnya lebih baik dari produk lokal, namun penjualan bawang putih lokal tak kalah laris dengan produk impor.

(dyh/odi)