Hojicha sebenarnya macha atau teh hijau Jepang yang sudah melewati proses pemanggangan. Karena itu tidak seperti teh hijau Jepang yang mempunyai warna hijau yang terang, teh ini mempunyai warna yang kecokelat .Proses pemanggangan ternyata juga berpengaruh pada tingkat kafein teh ini.
“Walaupun mempunyai warna yang cokelat pekat, teh ini mempunyai rasa yang lembut dan tidak mengandung kafein sebanyak teh hijau sehingga aman untuk anak-anak dan orang yang menderita sakit maag”, kata praktisi teh, Ratna Somantri kepada detikfood saat ditemui di Mall Lippo Kemang dalam acara peluncuran menu winter Starbucks pekan silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil seduhan teh hojicha yang melalui proses pemanggangan menghasilkan aroma yang kuat dan rasa teh lebih lembut dan manis dinilai sebagai sebuah inovasi. Setelah itu, proses pemanggangan dauh teh hijau menjadi sangat populer dan nama hojicha mulai dikenal luas.
Di Jepang, hochija biasa disajikan menggunakan yokode kyusu, teko dengan pegangan tangan disamping. Selain itu, bisa juga disajikan dengan gaiwan, mangkuk teh dengan tutup yang lebih kecil daripada bibir mangkuk dan cup-top infuser.
Untuk menyeduh daun teh ini, disarankan menggunakan air dengan temperatur sekitar 79,4 – 85 derajat celcius. Lama penyeduhan sebaiknya sekitar 30 -90 detik untuk menghasilkan rasa teh yang tidak terlalu pahit.
(dyh/odi)