Cake Sederhana dan Alami Akan Jadi Tren Pastry di Indonesia

Cake Sederhana dan Alami Akan Jadi Tren Pastry di Indonesia

- detikFood
Kamis, 10 Jan 2013 10:36 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tak hanya fashion yang selalu berubah-ubah trennya setiap tahun, tapi juga dunia pastry. Jika tahun lalu Indonesia dilanda wabah cake aneka warna dan bubble tea, tahun ini beberapa pastry chef meramalkan kecenderungan pastry di tanah air akan mengalami kilas balik.

Yap Chern Chee, Executive Chef dan General Manager Bakerzin Jakarta, mengatakan bahwa pastry yang dulu pernah terkenal kini akan hadir lagi dengan presentasi baru. "Jadi, pound cake dan dry cake akan berkembang lagi di tahun depan," tulis Chef Yap lewat e-mail yang dikirimkan ke Detikfood (27/12/12).

Pound cake adalah jenis cake yang teksturnya agak padat karena komposisi tepung, mentega, telur, dan gulanya 1:1:1:1. Cake tradisional ini biasanya menggunakan loyang loaf atau oblong atau Bundt (berlubang di tengah). Pound cake merupakan cake khas Inggris yang tidak memakai campuran, hanya bagian luarnya yang ditaburi gula bubuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Chef Yap juga meramalkan eclair (kue sus panjang dengan icing di atasnya) warna-warni dengan aneka rasa serta macaron bercitarasa gurih akan menjadi tren. Iapun sempat berdiskusi dengan asisten general manager Bakerzin tentang dessert yang akan diminati konsumen tahun ini. Menurutnya, tren constructed dessert akan hadir di 2013.

Sebagai contoh, Chef Yap menggambarkan 'selai dark cherry dengan fresh cream atau krim cokelat yang dicampur dengan brownies'. "Sebenarnya, kombinasi bahan-bahan ini akan terasa seperti black forest. Namun, membuat rasa cake lebih penuh sensasi di lidah dan memiliki nilai lebih bagi konsumen," jelas Chef Yap. Ia juga berpendapat bahwa tren mousse cake akan sedikit berlalu. "Tamu Indonesia tidak terlalu suka," katanya.

Chef Ann dari Gourmet World juga sependapat dengan Chef Yap. Ia menganggap bahwa tren tahun ini akan mengarah pada back to basic dan alami.

"Lebih dilihat street food, fine dining sudah agak dinomorduakan. Bukan molecular (gastronomy) lagi yang dicari. Semua serba simpel, alami, dan sehat," katanya saat ditemui Detikfood di Gourmet World dalam acara 'Life Is Short, Eat Dessert First', Rabu (09/01/13).

Kecenderungan ini sudah dilihatnya sejak tren red velvet dan rainbow cake yang lalu. Beberapa cake shop sudah menggunakan bahan pewarna alami. Selain itu, ia juga melihat bahwa cupcake dan bisnis rumahan sedang banyak digeluti di Indonesia.

Soal selera, menurut Chef Ann, orang Indonesia lebih berkiblat ke Jepang untuk soal pastry. Sebenarnya pastry Jepang juga terinspirasi Prancis, namun orang Jepang dapat menyesuaikan dengan selera lokal. Dibanding pastry Perancis yang sangat manis, pastry Jepang tidak terlalu manis. Namun, bentuknya tetap cantik.

"Saya berharap Indonesia juga bisa begitu. Kita punya kiblat, tapi untuk inspirasi saja. Kita punya citarasa sendiri dan bisa menggunakan bahan-bahan lokal. Jadi kita tidak terpaku dengan bahan-bahan impor yang susah dicari dan mahal," tuturnya.

Chef Anna Olson, pastry chef asal Kanada, juga meramalkan bahwa homemade pastry serta rasa dan aroma lembut akan menjadi tren tahun ini.


(flo/odi)

Hide Ads