Hong Yi alias Red, seniman wanita asal Malaysia, sibuk mondar-mandir mengelilingi sehelai kertas besar. Tangannya ratusan kali mencetakkan pantat cangkir ke atas kertas, seperti sedang membubuhkan stempel. Ia menebalkan cetakan di beberapa bagian dengan menumpuk lingkaran, sehingga tampak gradasi warna di beberapa tempat.
Setelah 12 jam, tepat di Hari Valentine 2012, wajah penyanyi asal Taiwan Jay Chou tampak jelas di kertas penuh noda kopi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan lingkaran-lingkaran kopi ini, Red menggambarkan potret kuno berwarna sepia yang dilukis wanita dalam lagu tersebut. Daun-daun di musim gugur yang rapuh dan tak sempurna disimbolkan dengan lingkaran kopi yang tak selalu seragam.
"Kopi merupakan media yang cukup sulit digunakan. Kalau airnya terlalu sedikit, lingkaran kopi tak mudah terbentuk. Kalau terlalu banyak, lingkaran akan saling bercampur dan membentuk kolam kopi yang tak beraturan," tutur Red tentang pembuatan karyanya, seperti tertulis dalam blognya (15/02/12).
Red menambahkan bahwa ia harus menunggu bagian berwarna cerah kering dulu sebelum mencetakkan lingkaran yang lebih gelap. Kalau tidak, cincin-cincin kopi ini tak akan terlihat.
Sebelum Red, sudah ada seniman yang menggunakan kopi sebagai tinta lukis. Ialah Josephine Ryan, desainer perhiasan asal Norwegia yang melukis wajah wanita cantik. Bahkan, teh dan juspun bisa menggantikan cat air.
(fit/odi)