Kue ini dikenal dengan nama 'sweetheart's cake' atau populer dengan sebutan 'wife's cake'. Bertekstur lembut berlapis dan rasanya gurih manis. Kue yang dibuat dari buah kundur atau tang kweh, pasta almond, biji wijen, dan tepung ketan ini menyimpan sebuah legenda pilu tentang seorang suami yang ingin membalas pengorbanan sang istri.
Dalam bahasa Kanton kue ini disebut 'lou po beng' atau 'old lady', lalu dalam bahasa Inggris Amerika dikenal dengan nama 'wife's cake'. Bentuknya bundar pipih dengan diameter sekitar 12-14 cm dengan permukaan berwarna kuning keemasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kue pia, bagian atas kue ini disemir kuning telur lalu dipanggang. Ada juga isian yang dicampur bumbu ngohiong dan isian modern seperti cokelat dan keju. Kue ini dijual satuan dan beberapa bakery sudah mengemasnya dalam plastik per satuan kemudian ditata dalam boks cantik sehingga mudah dibawa sebagai oleh-oleh.
Legenda populer di balik terciptanya kue ini juga banyak versinya. Salah satunya cerita tentang suami istri yang hidup sangat miskin di China. Walaupun mereka kekurangan, mereka saling mencintai dan hidup tenang di sebuah desa kecil. Suatu hari, sebuah penyakit misterius yang mematikan menyebar.
Ayah dari sang suami jatuh sakit dan pasangan itu menghabiskan seluruh uang mereka untuk mengobati sang ayah yang tidak kunjung sembuh. Akhirnya, sang istri menjual dirinya sebagai budak untuk ditukar dengan sejumlah uang untuk pengobatan.
Saat sang suami mengetahui betapa besar pengorbanan istrinya, ia pun membuat sebuah kue berisi manisan buah kundur dan almond. Ia mendedikasikan kue tersebut untuk istrinya. Saat dijual ternyata kue ini laku keras dan akhirnya terkumpul cukup uang untuk menebus istrinya kembali.
(fit/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN