Buah-buah nanas ini dibudidayakan oleh Lost Gardens of Heligan di Cornwall, Inggris. Untuk menumbuhkan buah tropis ini, selama dua tahun para ahli tanaman menggunakan teknik bercocok tanam tradisional zaman Victoria yang memakan biaya sangat besar
Karena melihat cuaca Inggris yang dingin, para ahli tanaman membuat tiruan kondisi suhu tropis di sebuah rumah kaca yang dipanaskan. Suhu panas diperoleh dari reaksi kimia dari 30 ton pupuk kandang kuda dan jerami yang secara teratur direndam dalam air seni kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nanas-nanas tersebut ditanam di bagian yang disebut sebagai ‘lubang nanas’, sebuah parit dengan kedalaman 1,2 meter dan panjang 12 meter.
Lost Gardens telah menanam buah nanas dengan cara yang sama sejak abad 19. diPda waktu itu buah nanas disewakan untuk para kaum bangsawan sebagai dekorasi meja makan mereka.
Saat ini, delapan buah nanas langka dikembangkan dan untuk itu diperlukan biaya sekitar Rp 18,5 juta untuk menanam masing-masing jenis nanas.
Salah satu nanas saat ini sudah siap untuk dipanen dan diperkirakan harganya sekitar Rp 155 juta karena mengingat jenisnya yang langka, nilai produksi, dan lokasi penanaman yang khusus.
James Stephens selaku juru bicara Lost Gardens mendeskripsikan nanas tersebut mempunyai rasa manis, tidak banyak serat, dan sangat kaya rasa. Walaupun nilai jualnya sangat mahal, nanas yang baru pertama dipanen tersebut akan disajikan dan dinikmati para staf Lost Gardens sebagai rasa terimakasih atas kerja keras mereka.
(dyh/odi)