Para Chef Paling Benci Mengolah 10 Makanan Ini! (1)

Para Chef Paling Benci Mengolah 10 Makanan Ini! (1)

- detikFood
Jumat, 07 Des 2012 10:19 WIB
Para Chef Paling Benci Mengolah 10 Makanan Ini! (1)
Foto: Thinkstock
Jakarta -

1. Paha bebek

Foto: Thinkstock
Paha bebek perlu dimasak lama dengan api kecil agar warnanya keemasan dan renyah. Sayangnya, memasak hidangan yang lezat ini butuh pengorbanan. Saat dimasukkan ke panci panas, sari dan lemak daging mengenai minyak atau mentega cair. Minyak panaspun terciprat ke mana-mana, terutama tangan, sehingga menyebabkan kulit melepuh.

2. Kepiting soka

Foto: Bondan Winarno
Yang bikin gemas dari menyantap kepiting biasa adalah cangkangnya yang keras, padahal di dalamnya tersimpan daging yang manis gurih. Namun, hal ini tidak berlaku pada kepiting soka atau lemburi yang semua bagian tubuhnya dapat dimakan. Meski demikian, tetap saja perlu pengorbanan dalam mengolahnya. Selain harus menghindari capitnya saat menusuknya hidup-hidup, mereka juga harus waspada terciprat minyak panas saat menggorengnya.

3. Ikan

Foto: Thinkstock
Ikan besar seperti cod dan halibut merupakan tempat parasit alami seperti cacing. Meski tak berbahaya bagi manusia, hewan kecil ini tentu menimbulkan kehebohan di meja makan jika tak dibuang. Makanya, setelah ikan dipotong-potong menjadi fillet, saatnya para koki memburu cacing tersebut dengan pinset. Pekerjaan ini menggelikan karena cacing pink sepanjang 3 cm tersebut menggeliat-geliat.

4. Paprika Panggang

Foto: Dellalo
Meski terlihat mudah, menghasilkan paprika panggang yang bagus memerlukan waktu lama. Pertama, paprika utuh dibakar di atas bara api, dimasukkan ke mangkuk, lalu ditutup agar terjadi proses pengukusan. Ketika sudah dingin, kulitnya yang tipis dikupas. Sayangnya, mengupasnya hanya bisa sedikit demi sedikit karena kulitnya mudah robek. Sebenarnya, menguliti paprika di atas semangkuk air lebih mudah, namun aroma panggangnya akan hilang. Setelah proses ini, paprika dibelah serta dibuang biji dan tangkainya dengan tangan.

5. Babat

Foto: Thinkstock
Mengolah babat hingga menjadi empuk dan gurih membutuhkan proses yang cukup panjang. Setelah dibilas dengan air dingin untuk membuang kotoran yang tersisa, babat direbus sebentar. Ketika gelembung air sudah muncul dan bau khas mulai tercium, airnya dibuang. Panci diisi air lagi, lalu babat dimasak dengan api kecil hingga 2-3 jam. Angkat, kemudian rendam di air bersih dalam kulkas semalaman. Besok paginya, babat digosok dengan garam hingga putih bersih untuk membuang bagian yang berwarna kehitaman.
Halaman 2 dari 6
(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads