Keanehan ini mulai terlihat sejak Agustus 2012. Peternak lebah di sekitar Ribeauville, Alsace, timur laut Prancis, melihat bahwa lebah mereka kembali ke sarang membawa zat asing yang berwarna. Zat ini menjadikan madu berwarna biru dan hijau.
Penasaran, para peternak melakukan investigasi. Mereka menemukan bahwa ada pabrik biogas yang mengolah limbah dari pabrik Mars, produsen M&M. Jaraknya sekitar 4 km dari peternakan lebah. Seperti diketahui, M&M's merupakan cokelat seukuran kancing yang terbungkus 'kulit' renyah berwarna-warni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alain Frieh, ketua serikat peternak lebah, mengaku pusing menghadapi kasus ini. Pasalnya, mereka juga harus menghadapi tingkat kematian lebah yang tinggi. Belum lagi masalah merosotnya persediaan madu karena musim dingin yang parah.
Meski madu berwarna biru dan hijau ini mungkin rasanya sama saja dengan madu biasa, ditambah dengan warnanya yang unik, Frieh menolak memasarkannya. "Bagi saya, itu bukan madu. Makanya tak bisa dijual," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mail (7/10/12).
Agrivalor, perusahaan yang menjalankan pabrik biogas tersebut, sedang mencoba mengatasi masalah ini. "Kami menemukan persoalan tersebut bersamaan dengan para peternak memberi tahu kami. Kami segera melakukan prosedur untuk menghentikannya," kata Philippe Meinrad, manajer Agrivalor, kepada Reuters. Menurut Meinrad, perusahaannya telah membersihkan tempat penampungan limbah. Buangannya juga akan disimpan di ruang tertutup.
Perancis merupakan salah satu produsen madu terbesar di Eropa. Menurut audit terakhir untuk instansi pertanian nasional, FranceAgriMer, negara ini menghasilkan 18.330 ton madu setiap tahun. Ribeauville sendiri menghasilkan 1.000 ton madu per tahun. Di wilayah ini, terdapat 2.400 peternak lebah yang memelihara sekitar 35.000 koloni lebah.
Sayang, jumlah lebah di dunia sudah berkurang drastis. Pemerintah Perancispun melarang penggunaan Cruiser OSR, pestisida yang tadinya digunakan secara luas, karena diduga terkait tingginya tingkat kematian lebah.
(flo/odi)