Kkultarae yang dibaca ggool-ta-rae ini merupakan sajian manis yang dibuat dari madu yang sudah dipanaskan hingga 3 hari. Karena lamanya pemasakan, madu kemudian mengeras seperti batu. Nah, kkulturae dibuat dari madu tersebut yang ditarik-tarik seperti membuat mie, dengan tambahan tepung jagung agar tak menempel.
Salah satu daya tariknya kkultarae adalah pedagang membuatnya langsung di depan pembeli. Tak cuma sekedar dibuat, namun sang penjual melakukannya sambil bernyanyi dan mengeluaran kalimat-kalimat yang lucu. Kebanyakan pedagang kkulturae melakukannya dengan cara yang sama persis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah selanjutnya adalah melubangi madu yang sudah mengeras tersebut, lalu ditarik perlahan-lahan. Pembuatannya sama persis dengan membuat mie yang ditarik lalu diputar. Penjualpun mengajak pembeli untuk sama-sama menghitung berapa helai kkulturae. Misalnya dari 2 lembar mie, kemudian diputar dan menjadi 4 lembar mie, kemudian 8 lembar mie, 16, 32, 64, 128, dan seterusnya. Jika sudah mencapai tingkat ketipisan yang diinginkan, lalu dipotong-potong dan diberi isian kacang yang sudah dicacah, dan memberikan tekstur krenyes enak.
Aksi teatrikal dan rasanya yang lembut manis menjadi daya tarik kkultarae. Dari awal pembuatan hingga seluruhnya jadi, pedagang terus memberi penjelasan yang diucapkan sambil bernyanyi. 1 boks berisi kkultarae biasanya dihargai Rp. 40.000 hingga Rp. 50.000, dan banyak dijual di daerah Insadong.
(flo/odi)