Samphire, Asparagus Laut yang Krenyes Asin Asam Segar

Samphire, Asparagus Laut yang Krenyes Asin Asam Segar

- detikFood
Selasa, 07 Agu 2012 17:45 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Sekilas, sayuran ini berbentuk mirip asparagus mini atau ranting buah. Batangnya berwarna hijau tua dan berbuku-buku, kadang-kadang bercabang kecil. Meskipun mirip asparagus, ternyata rasanya lebih segar.

Samphire (baca: semfayr) adalah tanaman yang tumbuh di area pesisir. Karena bentuk dan rasanya, samphire kadang juga disebut sea asparagus, sea pickle, atau sea bean. Di Norfolk, Inggris sebelah timur, tanaman ini disebut sampha. Sementara itu, masyarakat North Wales sering memanggilnya sampkin.

Ada beberapa jenis samphire, namun yang paling banyak ditemui dan sering dikonsumsi adalah marsh samphire (Salicornia europaea) atau samphire rawa. Tumbuhnya di tanah berlumpur atau berpasir seperti di sekitar muara dan sungai pasang surut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanamannya kecil dengan tinggi tak sampai 30 cm. Kelihatannya samphire tidak berdaun, hanya memiliki batang dan bunga kuning, mirip kaktus. Tanaman ini tumbuh musiman, biasanya mulai akhir musim gugur sampai awal musim semi. Samphire dipanen pada bulan Juli dan Agustus.

Samphire bisa dikonsumsi mentah atau dimasak terlebih dahulu. Jika ditekan, samphire mengeluarkan sedikit air dan beraroma asam segar. Saat digigit, teksturnya renyah, terasa asin dan sedikit asam. Samphire bisa dicampur dengan sayuran lain sebagai salad, lalu diberi minyak zaitun atau vinegar. Di Inggris, samphire juga sering dijual dalam bentuk acar.

Samphire dapat direbus, dikukus, atau dipanggang dalam oven microwave lalu diberi mentega atau minyak zaitun. Karena sudah asin, sayuran ini tidak perlu ditambah garam lagi. Setelah dimasak, dagingnya terasa mirip batang bayam muda atau asparagus, sementara warnanya mirip rumput laut. Samphire sering dipadukan dengan makanan laut seperti ikan sebagai pengganti asparagus.

Menurut samphire.org.uk, per 100 gram samphire mengandung 100 kalori, tanpa lemak jenuh maupun kolesterol. Sayuran asin ini mengandung 0.8 mg sodium, jadi cocok menggantikan garam dalam masakan.

Samphire mengandung vitamin A, C, B2, B15, asam amino, dan beberapa mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium. Konon, sayuran ini dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan energi dan sistem kekebalan tubuh, serta menghancurkan beberapa jenis sel tumor, terutama kanker paru-paru dan darah.

Jika sedang musim, samphire dapat ditemukan di swalayan terdekat yang banyak menjual sayuran impor. Harganya cukup mahal, yakni Rp 95.000 per 100 gram. Sayuran ini sebaiknya segera dikonsumsi setelah dibeli. Jika tidak, bungkus rapat dengan plastic wrap dan simpan di kulkas. Cara ini bisa membuat samphire tahan beberapa hari.


(dyh/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads