Gullac dan Rutab, Sajian Berbuka Puasa Khas Turki

Gullac dan Rutab, Sajian Berbuka Puasa Khas Turki

- detikFood
Kamis, 19 Jul 2012 15:12 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Sebagai negara yang dihuni mayoritas umat Islam, warga Turki punya tradisi ramadan tersendiri. Mereka memiliki makanan sahur dan berbuka yang unik dan khas. Bahkan, ada pula makanan yang hanya bisa ditemukan saat bulan puasa.

Hidangan Turki merupakan warisan dari kerajaan Ottoman. Pengaruh kuliner Asia Tengah, Timur Tengah, dan Balkan terlihat dalam hidangannya yang didominasi produk olahan susu dan daging, terutama domba.

Chef Ismail Donmez dan Chef Serkan Imre dari Ritz-Carlton Istanbul, Turki, datang ke Jakarta untuk memperkenalkan citarasa khas kampung halamannya. Untuk ramadan tahun ini, mereka sudah mempersiapkan beberapa hidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di semua restoran di Turki, Anda akan disuguhi senampan meze (mirip tapas, cemilan kecil) sebelum makanan utama datang. Namun kali ini, Chef Ismail menyuguhkan spinach mancha dan ezme sebagai pembuka. Keduanya bisa dicocol dengan pita bread yang digulung berbentuk risol.

Spinach mancha adalah campuran yogurt dengan baby spinach. Hidangan ini terasa creamy di lidah dan sedikit krenyes-krenyes karena penggunaan bayam segar. Sementara itu, ezme adalah sambal khas Turki yang mirip salsa. Pasta tomat dan pasta cabai dicampur, lalu diaduk dengan cacahan bawang bombay, paprika, mentimun, dan bahan-bahan lainnya. Ezme dapat diberi perasan lemon agar lebih segar.

Untuk main course, ada ali nazik yang mirip mashed potato dengan siraman daging potong tumis. Sajian ini merupakan variasi kebab yang berasal dari provinsi Gaziantep di Turki. Rupanya, ali nazik terbuat dari terung bakar yang dilumatkan dan dicampur dengan yogurt sebagai pengganti mentega. Rasanya agak smoky namun nikmat di lidah. Tumisan daging domba membuat hidangan ini terasa semakin lezat.

Sebagai penutup ada gullac yang manis dan agak kenyal. Gullac terdiri dari berlembar-lembar pastry gullac yang direndam di susu hangat, taburan walnut cincang di tengah-tengahnya, serta siraman rosewater untuk menambah aroma. Jika di Turki dessert ini ditaburi biji delima, di Indonesia diganti dengan potongan strawberry.

Gullac adalah dessert dingin khas ramadan di Turki. Di luar bulan suci, makanan manis ini hampir tidak dapat ditemukan karena gullac pastry tidak diproduksi. Gullac pastry adalah lembaran tipis berbentuk bundar dan besar yang terbuat dari tepung maizena dan terigu.

"Saya sampai memesan gullac pastry langsung dari pabriknya agar bisa dibawa ke Indonesia," tutur Chef Ismail. Karena sama-sama terdiri dari banyak lapisan dan mengandung potongan kacang, gullac dianggap sebagai asal muasal hidangan baklava.

Selain makanan, Chef Ismail pun tak ketinggalan menyajikan minuman khas Turki. Rosella tea dan rutab yang dingin cocok untuk berbuka puasa. Rosella tea terbuat dari bunga rosella, minumannya manis dan berwarna merah. Kalau ingin mencoba yang unik dan enak, cicipi rutab. Minuman ini terbuat dari sari kurma yang dicampur dengan susu dan sirup kayu manis, sehingga terasa manis, creamy, dan beraroma.

Minuman hangatpun ada. Kalau Anda penikmat kopi, kopi Turki patut dicoba. Berbeda dengan kopi umumnya yang diseduh, di Turki bubuk kopi direbus sampai mendidih dan berbusa, lalu dituangkan ke cangkir kecil. Rasanya pahit namun lebih dominan rasa asamnya. Jika suka, bisa ditambahkan gula.

Selain berbagai hidangan tersebut, orang Turki juga biasa menikmati baklava, revani, dan sekerpare untuk dessert berbuka puasa. Tertarik mencicipi hidangan Ramadan a la Turki? Pacific Restaurant & Lounge di Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place menyelenggarakan promo selama Ramadan. Tempat lain yang menyajikan sajian khas Turki adalah restoran Turkuaz di Jakarta. Selamat mencoba!


(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads