Kini produk olahan daging ini banyak dijual di pasaran. Dari yang bermerek dari produsen ternama hingga penjaja di pasar tradisional. Dikemas rapi dan ada juga yang dalam bentuk curah. Potongan adonan daging berbentuk kepingan ini bisa dibuat dari daging ayam, ikan, tahu dengan campuran tepung terigu dan bumbu.
Bagian luarnya dilapisi tepung panir dan digoreng sebelum dimakan. Bagian luarnya renyah garing dan bagian dalamnya empuk gurih. Namun, kini juga banyak dijual nugget yang dicempur dengan bahan berbahaya seperti pewarna non pangan, boraks, formalin dan bahan pengawet lain yang tidak jelas takarannya. Apa saja yang perlu dicermati saat membeli nugget jadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian luar nugget biasanya dilapisi tepung roti dengan warna putih hingga kuning oranye muda butirannya. Pilihlah yang berwarna putih atau kuning muda dan tidak berwarna oranye mencolok. Warna yang kuat bisa jadi karena pemakaian pewarna non pangan.
Tekstur:
Jika ditekan saat sudah agak lumer, lapisan tepung roti mudah terkelupas dan agak lengket. Teksturnya rapuh, mudah dipatahkan atau dipotong. Sedangkan nugget dengan beragam bahan tambahan akan kenyal dan kering.
Aroma:
Nugget dengan bahan daging ayam atau ikan, jika dipotong akan menebarkan aroma daging atau ayam yang segar dan asli. Sedangkan yang memakai banyak bahan yang tidak jelas asalnya aromanya seperti obat tidak terlacak aroma wangi bahan asalnya.
Harga:
Harga nugget berbahan asli cenderung lebih mahal dibandingkan dengan yang curah atau yang memakai banyak bahan aditif.
Kemasan:
Di dalam kemasan nugget berkualitas biasanya dilengkapi dengan info nutrisi, nama dana alamat produsen, kode produksi, nomor registrasi BPPOM juga nomor registrasi Halal dari LPPOM MUI (jika ada) serta tanggal kadaluwarsa.
Daya simpan
Nugget berbahan asli jika dibiarkan dalam suhu ruangan selama 1-2 hari akan berlendir dan basi. Sedangkan yang diberi bahan tambahan berbahaya selama 4 hari tetap bagus.
(odi/odi)