Botol Model Baru Ini Membuat Saus Mudah Dituang

Botol Model Baru Ini Membuat Saus Mudah Dituang

- detikFood
Selasa, 29 Mei 2012 06:56 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta - Sering gemas karena saus sambal sulit keluar dari botol? Hal ini biasa terjadi saat botol saus baru dibuka. Isinyapun tak bisa dituang sampai habis karena sisanya menempel di dasar botol, sulit dikeluarkan. Botol inovasi terbaru ini mengatasi kesulitan itu.

Masalah terkait saus botolan tersebut sering dialami di kehidupan sehari-hari. Ada yang mengakalinya dengan teknik tertentu seperti memiringkan botol sambil memukul-mukul lehernya atau dengan memasukkan pisau butter hingga leher botol.

Jika saus tinggal sedikit, sebagian orang meletakkan botol dalam keadaan terbalik hingga seluruh isinya pindah ke leher botol. Pada akhirnya, banyak orang yang memilih membuang sisa saus tomat daripada repot-repot mengeluarkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dave Smith, kandidat PhD dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat, merasakan hal yang sama saat ingin menambahkan saus tomat ke dalam burgernya. "Saya mengguncang-guncang dan memukul botol dengan keras tapi hanya sedikit saus yang keluar. Malahan, saus tersebut menyemprot ke baju saya!" ujar Dave.

Kejadian sederhana inilah yang menginspirasi Dave menciptakan LiquiGlide. LiquiGlide adalah lapisan di dalam botol yang bebas gesekan sehingga saus yang pekat bisa meluncur ke luar dengan lancar, seperti air.

Dave menggambarkannya sebagai cairan yang terstruktur. "Kaku seperti zat padat, tetapi licin seperti zat cair," jelas Dave kepada website FastCo Exist. LiquiGlide bisa diaplikasikan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan disemprotkan ke bagian dalam botol.

Tim Dave memang bekerja mengembangkan berbagai jenis pelapis permukaan. Awalnya mereka ingin membuat lapisan untuk mencegah penyumbatan yang terbentuk dalam saluran minyak dan gas serta di kaca depan mobil. "Lalu, muncullah gagasan untuk menerapkannya dalam botol makanan karena sifatnya yang licin," ujar Dave. Dalam proses menciptakan produk ini, Dave bekerjasama dengan beberapa insinyur mesin dan ahli nano-technology di Varanasi Research Group selama dua bulan.

Salah satu tantangan besar yang harus dihadapi tim peneliti adalah memastikan bahwa lapisan tersebut aman. Artinya, mereka hanya bisa menggunakan bahan-bahan yang telah disetujui Food and Drug Administration. Meski bahannya terbatas dan rahasia, Dave dan kawan-kawan telah mematenkan LiquiGlide.

Di $100K Enterpreneurship Competition MIT Selasa (15/5) lalu, LiquiGlide meraih posisi kedua dari 215 tim. Mereka juga memenangkan Audience Choice Prize dan membawa pulang hadiah $ 2,000 (Rp 18.6 juta).

"Saya yakin, jika botol-botol makanan dilapisi dengan LiquiGlide, akan ada jutaan ton makanan yang bisa diselamatkan setiap tahunnya," tutur Dave yang sudah memiliki sembilan hak paten. Dave sendiri sedang menawarkan LiquiGlide kepada beberapa perusahaan botol.

Lantas, apa yang membuatnya memilih botol saus tomat untuk diperlombakan? "Saya benci harus berusaha keras untuk mengeluarkan saus dari botol. Lagipula, pasar botol saus sendiri sudah mencapai $ 17 milyar (Rp 160 trilyun)," kata Dave.

(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads