Cina, Jepang, Korea, Taiwan, dan Vietnam punya bentuk sumpit yang serupa tapi tak sama. Begitu pula dengan etiket makannya. Sumpit juga memiliki makna yang berbeda di setiap budaya. Sebelum menerima jamuan makan di restoran Asia atau di luar negeri, yuk pelajari dulu etiketnya!
Etiket umum:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Makanan tidak boleh disantap langsung dari piring besar, melainkan harus dipindahkan dulu ke piring kecil (Vietnam).
- Untuk memindahkan makanan dari piring besar ke piring pribadi, ada sumpit khusus yang berbeda dengan yang kita gunakan untuk menyuap makanan. Setelah selesai digunakan, taruh kembali sumpit tersebut ke piring besar (Cina). Jika tidak ada sumpit khusus, gunakan ujung sumpit yang lebih lebar untuk memindahkan makanan (Cina, Jepang).
- Jika ingin mengambilkan makanan untuk orang lain, jangan pindahkan dari sumpit ke sumpit (Taiwan). Cara ini mirip seperti ritual kematian (Jepang). Sebaiknya, ambil piringnya lalu letakkan di sana.
- Hormati orang yang lebih tua, yaitu dengan cara menawarkan makanan ke orang tua terlebih dahulu (Cina) dan membiarkan mereka mengambil alat makan duluan (Korea).
- Sumpit tidak boleh ditusukkan ke atas semangkuk nasi karena menyerupai dupa, sementara dupa sering digunakan dalam ritual pemakaman. (Cina, Taiwan, Jepang).
- Saat memakan nasi, angkat mangkuknya, lalu gunakan sumpit untuk 'menyendok' nasi langsung ke mulut. (Cina dan Vietnam).
- Jika ingin jeda saat makan, letakkan ujung sumpit di tempatnya. (Cina, Taiwan, Jepang).
- Selesai makan, letakkan sumpit secara mendatar di atas mangkuk nasi (Cina, Taiwan).
- Sumpit hanya berfungsi untuk memindahkan makanan, bukan untuk dimasukkan ke mulut terlalu lama (Taiwan, Vietnam).