Sepertiga Ransum Tentara Australia Akan Bersertifikat Halal

Sepertiga Ransum Tentara Australia Akan Bersertifikat Halal

Maya Safira - detikFood
Rabu, 02 Mar 2016 14:29 WIB
Ilustrasi: Australian Defence Force/Getty Images
Jakarta - Makanan halal juga ikut jadi pilihan ransum. Seperti makanan yang disediakan untuk tentara Australia.

9News Australia mengabarkan sepertiga makanan untuk tentara di sana akan bersertifikat halal. Ini menyusul serangkaian perubahan baru yang terjadi.

Jatah paket makanan bagi prajurit dan wanita di lapangan perlu lebih beragam agar disetujui oleh Deputy Chief of Army Major General Rick Burr. Termasuk adanya pilihan halal, vegetarian dan kosher. Nantinya empat dari 12 pilihan menu akan bersertifikat halal.



Daily Telegraph menyebut dorongan perubahan dilakukan untuk memenuhi komitmen ADF (Australian Defence Force) dalam menyediakan lingkungan kerja inklusif. Di ADF sendiri ada kurang dari 100 muslim dari total 60.000 anggota penuh waktu, cadangan dan wanita.

Keputusan untuk mengeluarkan dana bagi ransum halal telah memicu kontroversi di Australia. Membuat beberapa anggota militer marah.

Senator Cory Bernadi pun tak setuju dengan keputusan tersebut. Ia mengatakan kebijakan itu menjadi tanda bahwa militer direbut oleh hak minoritas dan tampak telah menangguhkan penerapan akal sehat.

"Militer kita harus membela cara hidup kita, saat berada atau tidak berada di medan perang. Keputusan seperti ini menunjukkan militer telah menjadi sebuah instrumen yang mendukung hak minoritas dibanding fokus pada kepentingan nasional," ujar pria yang sempat memicu sentimen anti-halal ini.

Hal serupa juga diungkapkan mantan perwira intelijen militer sekaligus kandidat senat di Queensland, Bernie Gaynor.

"Australia bukan negara Islam dan tentara kami, pelaut, penerbang dan wanita layak lebih baik dari pemerintah dan para petinggi politik yang benar," ucapnya.



Sementara Paul Jordan, mantan pasukan Special Air Service yang kini jadi general manager Hart Security, memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, tentara non-Muslim pun akan mendapat manfaat melalui kesempatan berbagi makanan dengan rekan di negara seperti Afghanistan.

"Jika tak ada biaya besar yang menyertainya, maka ini (makanan halal) tidak masalah. Dan saya pikir tentara umumnya bahkan tidak tahu perbedaan saat mengonsumsinya," ucap Paul Jordan pada The Australian.

(msa/odi)

Hide Ads