Jamu Herbal Juga Bisa Mengandung Bahan Tak Halal

Jamu Herbal Juga Bisa Mengandung Bahan Tak Halal

Maya Safira - detikFood
Senin, 29 Feb 2016 18:47 WIB
Ilustrasi: Thinkstock
Jakarta - Jamu ataupun obat herbal mungkin dianggap sudah pasti halal karena pemakaian bahan tumbuhan. Namun sebenarnya kehahalan jamu herbal tetap harus diteliti.

Wakil Direktur LPPOM MUI, Ir. Muti Arintawati, M.Si., membahas mengenai kehalalan jamu herbal dalam Pelatihan Sistim Jaminan Halal (26/02) di Global Halal Centre (GHC) Bogor. Dalam pengentarnya di hadapan 56 peserta, ia menyebutkan ada juga jamu herbal yang menggunakan campuran dari bahan hewani. Seperti penggunaan bahan yang bersumber dari organ binatang buas.

Hal tersebut membuat status kehalalan jadi diragukan. Bahkan menjadi haram dikonsumsi muslim.



Muti mencontohkan jamu herbal dari China yang banyak dipakai pasien setelah operasi besar. Misalnya selepas operasi caesar atau usus buntu. Banyak yang menyebut konsumsi jamu-obat tradisional China itu bisa membantu percepat pemulihan luka. Khasiat tersebut membuat orang tertarik mengonsumsinya, termasuk oleh Muslim.

"Namun setelah ingredientsnya atau kandungan bahannya dibaca dengan teliti, ternyata, jamu atau obat yang disebut herbal itu mengandung bahan hewani juga. Diantaranya adalah darah ular," ucap Muti Arintawati, seperti dilansir dari halalmui.org(26/02).

Padahal darah secara umum dilarang konsumsinya bagi muslim. Walau dalam bentuk obat sekalipun, tambahnya. Apalagi darah dari ular yang jelas diharamkan dalam Islam.

Terdapat pula bahan jamu atau obat herbal, terutama tradisional China, memakai bahan tambahan hewani. Seperti tangkur buaya, kuku macan, hati beruang, dan sebagainya.



Oleh karena itu, jamu herbal perlu diteliti dengan proses sertifikasi halal. Supaya yakin bahwa semua kandungan bahan dan proses produksi sudah halal sesuai kaidah syariah.

Sementara itu, bahan jamu herbal ada yang dimasukkan dalam cangkang kapsul. Kapsul pun perlu diteliti seksama karena dasarnya dibuat dari bahan gelatin. Adapun sebagian besar gelatin berasal dari hewan, terutama babi yang diharamkan dalam Islam.

(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads