Korea Selatan Berencana Adopsi Sistem Sertifikasi Halal Uni Emirat Arab

Korea Selatan Berencana Adopsi Sistem Sertifikasi Halal Uni Emirat Arab

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 03 Sep 2015 12:34 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Korea Selatan ingin tingkatkan ekspor makanannya ke negara berpenduduk mayoritas m​uslim. Salah satu caranya dengan ​ mengadopsi sistem sertifikasi halal Uni Emirat Arab dan​ mendirikan Korea Agro-Trade Centre di Abu Dhabi.

Kini banyak negara Asia, termasuk Korea Selatan, mengadopsi sistem sertifikasi halal Uni Emirat Arab (UEA). Mereka berharap cara ini dapat memperluas pasar produk hewaninya serta produk makanan lain.

“Program sertifikasi halal UEA akan diperkenalkan di Korea,” ujar Kwon Hae-ryong selaku duta Korea Selatan saat pembukaan kantor Korea Agro-Trade Centre di Abu Dhabi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diberitakan The National UAE (03/09/15), dua tahun lalu Dewan Pembangunan Halal atau Halal Development Council menyerukan semua lembaga sertifikasi halal lokal dan regional untuk menyamakan standar “halal” di seluruh dunia.

Selama ini, standar yang digunakan antar negara kerap berbeda sehingga membingungkan konsumen dan menghalangi perdagangan.

Korea Agro-Trade Centre diharapkan dapat menjadi pusat pertukaran informasi antara Korea Selatan dengan Otoritas Emirat untuk Standarisasi dan Metrologi (ESMA) mengenai produk dan sertifikasi halal.

“Ada banyak komoditas perdagangan antara Timur Tengah dan Korea. Permintaan terhadap produk Korea juga semakin meningkat dari tahun ke tahun” jelas Dr Kim Jae-soo, presiden dan chief executive dari Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corporation.

Sebelumnya UEA dan Korea Selatan telah bekerja sama dalam bidang energi, pertahanan, keamanan, pendidikan, budaya, layanan kesehatan, dan pertanian sejak tahun 1970-an.

Sejak saat itu, kerja sama antara kedua negara berkembang pesat. “Pada Maret lalu, presiden Korea Selatan berkunjung ke UEA dan menandatangani perjanjian kerja sama mengenai produk halal. Korea Agro-Trade Centre menjadi langkah pertama untuk mengimplementasikan rencana ini,” tambah Hae-ryong.

Pusat ini akan memberi informasi menyeluruh mengenai produk, sistem, serta sertifikasi halal di UEA. Pihak Korea Selatan berharap langkah ini dapat meningkatkan ekspor hasil pertanian mereka.

Beberapa pengusaha di UEA memberi respon positif pada pembukaan Korea Agro-Trade Centre di Abu Dhabi. “UEA adalah negara multikultural sehingga menjadi tempat terbaik untuk mencoba makanan baru. Produk Korea sudah banyak beredar di supermarket, namun pembukaan pusat perdagangan ini membuka peluang hadirnya jenis makanan Korea baru,” ujar Salim MA, direktur Lulu Group International.

Humaid Al Hammadi, presiden Emirati-Korean Frienship Society menambahkan, “Korea Agro-Trade Centre bergantung pada hubungan antar kedua negara. Ketika rantai perdagangan semakin halal-friendly, maka Korea Selatan akan memiliki pasar besar di UEA. Apalagi UEA adalah pintu 'gerbang' menuju Timur Tengah.”

Sebelumnya Korea Selatan juga menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan industri halal. Salah satunya dengan mengadakan program edukasi halal bagi perusahaan yang akan memasarkan produknya pada negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Pemerintah Korea juga berencana mengeluarkan sertifikat halal untuk 140 restoran di sana. Hal ini dilakukan agar umat Islam bisa menyantap makanan tanpa khawatir akan kandungan bahannya.




(tan/odi)

Hide Ads