Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Thailand, Atchaka Sibunruang, yang baru diangkat. Dalam laporan Bangkok Post (21/08), Atchaka menyebut tujuannya untuk menjadikan Thailand di antara lima eksportir terbesar makanan halal. Kini Thailand masih berada di peringkat 13 diantara negara pengeskpor halal.
Dengan promosi yang kuat, ekspor makanan halal Thailand diperkirakan dapat tumbuh sebesar 5% jadi US$6,1 miliar tahun ini. Kementrian pun telah membuat rencana 5 tahun (2016-2020) untuk meningkatkan kualitas makanan dan logistik agar bisa jadi eksportir utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementrian Perindustrian Thailand telah mendukung penjualan makanan halal selama bertahun-tahun di Thailand dan luar negaranya.
Rencana terbaru kementrian yaitu mempromosikan tiga provinsi dengan mayoritas penduduk muslim sebagai pusat makanan halal di wilayah tersebut. Provinsi di daerah selatan itu adalah Pattani, Yala dan Narathiwat.
"Industri makanan halal merupakan salah satu dari 11 produk yang jadi target fokus pemerintah dan berusaha dipromosikan. Ini karena penjualan makanan halal tidak hanya sekedar menjual makanan, tapi memperluas permintaan logistik dan industri terkait lainnya," tambah Atchaka.
Pemerintah Thailand akan terus memberikan dukungan bagi investor swasta terkait dengan pengetahuan dan teknologi. Membantu mereka menciptakan produk baru sehingga Thailand bisa bersaing di pasar global dengan negara Asean lain khususnya Indonesia dan Malaysia, tukas Atchaka.
(msa/odi)