Pasar halal terus mengalami perkembangan. Ini membuat semakin banyak negara di Asia yang tertarik terjun ke dalamnya. Pengembangan layanan akreditasi pun diharapkan bisa semakin cepat ada di Hong Kong dan China.
Dikutip dari South China Morning Post (15/08), seorang ahli dalam urusan muslim menyebut pasar makanan dan produk halal yang bernilai US$3,2 triliun, bisa mempercepat layanan akreditasi berkualitas tinggi di Hong Kong dan China.
"Pasar halal terus berkembang. Ada peningkatan permintaan global," ucap Wang Guoliang, kepala urusan Muslim di lembaga sertifikasi MCH Halal, seperti dilansir dari South China Morning Post (15/08).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menghubungkan gambaran ini dengan peningkatan jumlah populasi muslim dunia. Berdasarkan data terbaru, jumlahnya sebesar 1,8 miliar orang.
Wang menambahkan makanan halal juga mulai dilirik non-muslim karena punya manfaat kesehatan. "Ini bebas babi dan bebas alkohol. Bisa membantu orang menjaga gaya hidup sehat," tambahnya.
Adapun Wang mencatat eskpor makanan halal di China hanya menyumbang 0,02 persen dari perdagangan makanan halal global. Nilainya sebesar US$500 miliar. Sehingga eksportir makanan halal di China masih memiliki banyak ruang untuk ekspansi.
"Ada ribuan produsen makanan halal di China. Hanya saja mereka perlu akreditasi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen," jelas Wang.
Rusli Mohd Nor, penasihat pemerintah Malaysia terkait urusan Muslim, mengatakan Malaysia bekerja sama dengan bisnis di China untuk sertifikasi produk halal mereka. Menurutnya, produk halal daratan China bisa diekspor ke negara-negara muslim seluruh dunia.
(msa/odi)