Hal tersebut diungkapkan oleh Menko Perekonomian RI, Dr. Ir. H. M. Hatta Radjasa pada peringatan milad 25 LPPOM MUI. Diharapkan kinerja dari LPPOM MUI dapat terus ditingkatkan hingga bisa menjadi lembaga pelaksana sertifikat halal yang kredibel dan diakui oleh masyarakat international.
“Langkah-langkah positif yang telah lakukan oleh LPPOM MUI adalah melakukan kesepakatan atau MOU antara LPPOM MUI dengan KADIN Komite Timur Tengah dan OKI (KT2T2 dan OKI) dalam membentuk pengembangan industri halal. Kami pun berharap ini akan segera direalisasikan,” tutur Hatta kemairn (11/01) di Global Halal Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu sebaiknya Indonesia tidak hanya berhubungan dengan produk makanan halal saja tapi juga dalam hal ekonomi ataupun bidang lain yang syariah.
Posisi global Indonesia juga semakin kuat dengan terpilihnya Ir. Lukmanul Hakim Msi sebagai President World Halal Council. Peresmian Global Halal Center yang juga dilakukan kemarin (11/01) merupakan bukti dari kesepakatan yang dilakukan 24 Juni 2011 yaitu penetapan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia.
Hal tersebut ditanggapi LPPOM MUI dengan melakukan layanan digital. Seperti aplikasi Serol SS 23000, Pro Halal MUI, dan HaLo LPPOM MUI. Aplikasi ini lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Sangat mempermudah perusahaan masyarakat yang ingin belajar ataupun memilih produk halal
Sedangkan secara ekonomi, golongan menengah keatas semakin tajam dengan pola gaya hidup yang baru. Tren dunia saat ini tidak hanya menginginkan makanan yang bergizi baik tetapi juga memberikan keberkahan dengan produk yang halal.
Produk halal menjadi salah satu tren dunia dengan beberapa pendekatan seperti terintegrasinya ekonomi secara global dan semakin tinggi intervensi ilmu pengetahuan dan teknologi.Untuk menjadikan produk halal yang maju tentunya tidak hanya pendekatan kenegaraan dan keumatan tapi juga pendekatan sektoral.
(odi/odi)