Singapura Incar Pasar Halal Timur Tengah

Singapura Incar Pasar Halal Timur Tengah

- detikFood
Senin, 24 Okt 2011 16:12 WIB
Jakarta - Perwakilan Singapura kembali mengunjungi Arab Saudi untuk menjajaki peluang bisnis. Namun kali ini, Singapura mengincar pasar halal negara Timur Tengah. Perwakilan dari 8 perusahaan makanan Singapura pun mengadakan pertemuan dengan berbagai pengusaha Arab Saudi.

Sabtu (22/10), perwakilan Singapura tiba di Jeddah untuk mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Arab Saudi di berbagai sektor industri makanan. Pertemuan itu berlangsung hingga kini (24/10) dan kemudian akan berlanjut ke Riyadh selama 3 hari. Dimana akan diadakan pertemuan konsultasi dengan para pengusaha Arab di wilayah pusat hingga 27 Oktober mendatang.

Feroz Siddiqui, Direktur Pusat di Riyadh, International Enterprise Singapore dan Sekretaris Pertama (Komersial) di Kedutaan Besar Republik Singapura, mengatakan bahwa makanan industri ritel Kerajaan Saudi diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 12,4% atau mencapai S$83.9 miliar pada tahun 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian besar perusahaan F&B Singapura di Timur Tengah memang dimulai di kawasan UAE, dimana populasi para expat sangat besar dan tentunya sangat familiar dengan makanan Asia. Saat ini Singapura telah memiliki pengetahuan pasar dan sejumlah track record, sehingga inilah saatnya bagi kami untuk masuk ke pasar Arab Saudi. Apalagi melihat permintaan untuk produk makanan berkualitas Asia Tenggara semakin banyak dan konsep produk dengan citarasa etnik Asia Tenggara dan rasa pedas mudah diterima oleh orang Arab," jelas Feroz seperti yang dikutip dari halalfocus.net.

Menurut statistik BMI saat ini, Arab Saudi menyumbang 63% atau sebesar $9 miliar pasar makanan dan minuman di negara-negara Gulf Cooperation Council seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia dan UAE. Sehingga para pengusaha lebih mudah menetapkan negara tersebut sebagai target bisnis dan tujuan investasi bagi para pemain utama dalam rantai produksi makanan.

Selain itu, jumlah penduduk Kerajaan Arab diperkirakan terus meningkat pesat dan akan menjadi dua kali lipat pada 2023. Oleh karena itu, konsumsi makanan per kapita pun diproyeksikan akan membesar hingga 31,24% pada tahun 2014.

Sebagai contoh perusahaan asal Singapura yang berhasil masuk di pasar Arab Saudi adalah Tee Yih Jia Group yang sukses bekerjasama dengan Binzagr Group. Di bulan September lalu, perusahaan ini sukses meluncurkan produk dengan merek Spring Home di berbagai jaringan supermarket seperti Green Shopping Center dan Dhahia Supermarket.

"Membangun kerjasama yang kuat dengan partner adalah persoalan yang sangat penting dalam membangun kesuksesan di Timur Tengah. Selain itu akan lebih baik juga perusahaan memiliki pemahaman yang lebih baik akan kebutuhan pasar," jelas Darren Sia, Market Development Manager dari Tee Yih Jia Group.

"Singapura memiliki reputasi yang kuat untuk keamanan pangan yang ketat dan standar sertifikasi halal. Namun, untuk memasuki pasar baru seperti Arab Saudi, perusahaan kami perlu mengetahui budaya makanan konsumen mereka dan kebiasaan mereka," tambahnya.

Kerjasama perdagangan bilateral antara Singapura dan Arab Saudi sejak Januari 2011 hingga Agustus 2011 mencapai S$14 milar. "Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 29.6% pada periode yang sama dibandingkan tahun lalu," jelas Nordin Mohamed Yatim, Direktur Pusat di Jeddah di International Enterprise Singapore dan Konsul Wakil (Komersial), Singapura Konsulat Jenderal Jeddah.

Total perdagangan antara kedua negara melonjak 36,4% dari tahun ke tahun dan dalam 8 bulan pertama tahun ini untuk mencapai S$14,7 miliar. Ekspor terbesar Singapura untuk Kerajaan Arab Saudi pada tahun 2010 berupa produk olahan minyak bumi dan bagian-bagian mesin. Sedangkan barang impor utama dari Arab Saudi tahun lalu berupa minyak mentah dan bahan kimia organik.

(dev/Odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads