Bakmi Halal Makan Jadi Lebih Nikmat!

Bakmi Halal Makan Jadi Lebih Nikmat!

- detikFood
Jumat, 18 Feb 2011 18:42 WIB
Jakarta - Anda tergolong sebagai pencinta bakmi? Meskipun tampak 'aman' namun bakmi ternyata memiliki cukup banyaktitik kritis kehalalan yang harus dicermati kaum muslim. Apa saja titik kehalalan tersebut?

Bakmi merupakan salah satu makanan sederhana namun sangat digemari masyarakat Indonesia. Tak heran kalau penjaja bakmi pun tak sulit dicari dari pedesaan sampai kota besar. Mulai dari pedagang bakmi gerobak, rumah makan, hingga resto besar hampir menyediakan menu yang satu ini.

Bakmi terbuat dari bahan dasar terigu yang pada dasarnya halal. Di Indonesia, terigu harus ditambah vitamin dan vitamin ini dapat berasal dari hewan. Oleh karena itu sumber hewan tersebut menjadi titik kehalalan yang harus dicermati. Namun Anda tak usah khawatir karena kini hampir semua produsen terigu telah memperoleh sertifikat halal, kecuali tentunya terigu impor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dalam proses pembuatan bakmi biasanya ditambahkan berbagai bahan lainnya seperti sayuran, daging ayam, kaldu,Β  dan bakso. Untuk memperoleh rasa dan aroma yang sedap, bakmi juga dicampur dengan bahan tambahan seperti minyak dan bumbu. Bumbu dalam bakmi terdiri dari kecap, penyedap, dan minyak.

Untuk bahan tambahan daging ayam dan bakso memperoleh pehatian khusus. Tak jarang penggunaan kedua bahan yang berasal dari sumber hewani ini menjadi masalah. Dalam arti dari segi kehalalan, yaitu proses penyembelihan serta campuran bahan-bahan tambahan lain yang tidak kita ketahui.

Sedangkan dalam hal bumbu yang patut dicermati adalah penyedap rasa berupa MSG. Bahan ini adalah produk microbial yang media pertumbuhan bakterinya bisa saja melalui media yang halal. Namun kini banyak penyedap rasa yang telah memperoleh sertifikat halal.

Lalu, ada pula tambahan kecap, minyak, dan kaldu. Yang sering menjadi masalah adalah minyak yang digunakan, penjual tertentu seringkali menambahkan minyak non halal dan penambahan angciu atau arak. Begitu pula dengan kaldu yang dapat berasal dari daging ayam, sapi, maupun daging babi.

Sebagai seorang muslim, faktor kehalalan tentu menjadi faktor yang tidak bisa ditawar-tawar. Mengikuti perkembangan jaman memang sebuah kemarusan, namun untuk tetap beberapa hal tertentu saja kita harus mengikuti prinsip kita sendiri. Salah satunya adalah dalam hal memilih makanan.

Mengingat begitu beragamnya campuran yang terdapat dalam mi. Akan lebih baik saat jajan bakmi kita lebih berhati-hati atau jika ragu jangan segan bertanya kepada sang penjual. Bakmi halal, makan pun lebih nikmat!

(Sumber: LPPOM MUI)

(dev/Odi)

Hide Ads