Komposisi penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh angkatan muda. Sehingga sudah selayaknya jika sosialisasi halal juga dilakukan kepada mereka sejak dini. Baru-baru ini LPPOM MUI dan Dinas Pertanian Kota Bogor pun mengadakan sosialisasi halal pada anak SMA sekota Bogor.
Drh. Bambang Arif Mukti, kepala seksi Kesmavet dalam sambutannya mengungkapkan sudah sewajarnya pemerintah kota Bogor melindungi konsumsi masyarakatnya. Apalagi sekarang ini Bogor telah menjadi salah satu kota tujuan wisata kuliner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lia Amalia, kepala bidang sosialisasi halal LPPOM MUI pun menjelaskan alasan diselenggarakannya sosialisasi kepada kaum muda ini. "Para angkatan muda yang sangat banyak ini nantinya bisa menentukan arah kebijakan produsen. Jika mereka mengerti pentingnya halal nantinya kebutuhan halal meningkat dan para produsen mau tak mau harus memenuhi permintaan kebutuhan tersebut," ujarnya.
Adapun dari hasil pendataan yang dilakukan pemerintah Kota Bogor di daerahnya, jumlah pelaku dan unit usaha pangan asal hewan sebanyak 856 buah. Dimana pelaku usaha tersebut terdiri dari pemotong sapi/ayam, pedagang PAH, produsen/pengolah PAH, tukang sate, ayam goreng, warung tenda, rumah makan, catering, restoran, swalayan, rumah sakit dan hotel.
Sementara itu diantara sekian banyak unit usaha yang ada, hanya sekitar 105 buah saja yang sudah mengantongi sertifikat halal. Sehingga dengan adanya sosialisasi secara berkala ini baik konsumen maupun pelaku usaha lebih sadar akan pentingnya halal bagi kaum muslim.
(Sumber: LPPOM MUI)
(dev/Odi)