Kari Jangkring hingga Soda Kutu Air Jadi Makanan Kelas Atas di Jepang

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Tagame Cider, minuman berkarbonasi yang dibuat dari ekstrak kutu air raksasa dan diberi hiasan serangga versi kering, ditampilkan di kafe Take-Noko di Tokyo, Jepang, Jumat (21/7/2023).

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Di Jepang, memakan serangga mengingatkan akan kehidupan di Jepang saat masa-masa sulit, kelaparan dan kemiskinan, seperti saat masa perang. Tetapi, hingga saat ini, serangga masih bisa ditemukan dijual sebagai makanan di beberapa tempat, bahkan beberapa tempat menjadikan serangga sebagai menu makanan yang mewah.

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Kebiasaan memakan serangga ini juga disebut Entomophagy. Konsep ini mulai dianggap serius setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggap serangga sebagai sumber protein berkelanjutan di tengah populasi global yang diprediksi membengkak pada 2050 mendatang.  

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Take-Noko menjadi salah satu restoran yang menyajikan beragam sajian serangga.  

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Tak main-main, dalam beberapa waktu terakhir, Take-Noko sering kebanjiran pesanan pada akhir pekan.   

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Salah satu menu yang disajikan restoran ini adalah tahu almond dengan larva kumbang.  

Michiko Miura, the manager of Take-Noko cafe, opens the cafe in Tokyo, Japan, July 21, 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Selain itu juga ada risotto keju dengan bakso dan jangkrik.  

Tagame Cider, minuman berkarbonasi yang dibuat dari ekstrak kutu air raksasa dan diberi hiasan serangga versi kering, ditampilkan di kafe Take-Noko di Tokyo, Jepang, Jumat (21/7/2023).
Di Jepang, memakan serangga mengingatkan akan kehidupan di Jepang saat masa-masa sulit, kelaparan dan kemiskinan, seperti saat masa perang. Tetapi, hingga saat ini, serangga masih bisa ditemukan dijual sebagai makanan di beberapa tempat, bahkan beberapa tempat menjadikan serangga sebagai menu makanan yang mewah.
Kebiasaan memakan serangga ini juga disebut Entomophagy. Konsep ini mulai dianggap serius setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggap serangga sebagai sumber protein berkelanjutan di tengah populasi global yang diprediksi membengkak pada 2050 mendatang.  
Take-Noko menjadi salah satu restoran yang menyajikan beragam sajian serangga.  
Tak main-main, dalam beberapa waktu terakhir, Take-Noko sering kebanjiran pesanan pada akhir pekan.   
Salah satu menu yang disajikan restoran ini adalah tahu almond dengan larva kumbang.  
Selain itu juga ada risotto keju dengan bakso dan jangkrik.