Cibubur - Usai pandemi, usaha F&B terus tumbuh. Tak terkecuali bisnis makanan non halal seperti BPK Nangin Milala yang menyajikan hidangan khas Sumatera Utara ini.
Galeri Foto
Kuliner Khas Sumatera Utara ini Berinovasi dengan Konsep Baru

"Ini memang usaha kuliner yang segmented, karena makanan yang non halal, kita banyak tau juga di Indonesia masakan non halal masih sangat jarang sekali," jelas Meylando, General Manager PT Berkat Damai Sejahtera Melimpah saat ditemui di acara pembukaan cabang BPK Nangin Milala di Kota Wisata, Cibubur, Sabtu (8/4).
Meylando juga mengatakan, tak akan kehabisan akal untuk mengembangkan (bisnis) tersebut. Kemudian bisnis kuliner ini berinovasi dengan konsep baru, sistem yang baru ini menyajikan dengan konsep fast food dan pelayanan yang cepat.
Meskipun sudah memasuki era yang modern, makanan khas Sumatera Utara ini masih menggunakan cara-cara tradisional dalam hal memasaknya agar tidak mengurangi cita rasanya yang khas.
"Kita masih dengan cara tradisional, jadi biar mendapatkan taste atau rasa tradisionalnya. Original Karo dikemas dengan modern, dengan kemasan yang berbeda. Masakannya kita ini benar-benar kita olah dengan sangat higienis, mengedepankan mutu agar terjaga kualitasnya. tradisional masih kita pertahankan," ungkapnya.
Sementara itu, Meylando menjelaskan rencana bisnisnya untuk ekspansi ke program franchise. Usaha kuliner BPK Nangin Milala didirikan sejak tahun 2012 berkantor pusat di Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Kuliner ini memiliki tiga pilihan untuk franchise yaitu mini resto dengan nilai investasi 400 juta, resto nilai investasinya 640 juta dan yang ketiga master itu dengan nilai investasi 750 jutaan.
Meylando juga berharap BPK Nangin Milala ini dapat diterima banyak masyarakat, semua suku. Meskipun ini masakan khas Sumatera Utara, tetapi akan tetap berjuang membranding agar dikenal masyarakat luas.