Desain bangunan Kopi Tubing dibuar mengikuti kontur lahan dan bentang alam. Menjaga sentuhan alam menjadi kekuatan utama dalam membangun ambience dan mood yang maksimal. Tampak Kopi Tubing, Bogor pada akhir pekan lalu.
Persawahan dibelah oleh jalan setapak dari kayu yang menghubungkan ke gazebo payung kain. Tempat duduk dibuat rileks dan nyaman. Di beberapa tempat menggunakan bean bag warna-warni.
Suasana persawahan yang bersisian dengan Sungai Cikuluwung, di seberang Kopi Tubing. Elevasi dan vegetasi masih terjaga membuat suasana sangat nyaman untuk berakhir pekan.
Bangunan bergaya industrial dengan besi ekspose dan dinding semen terlihat sangat kontras saat bertemu dengan konsep alam. Terdapat tiket masuk Rp 50.000, include kupon makanan Rp 40.000.
Lantai dua Kopi Tubing menjadi favorit pengunjung. Bisa menikmati menu makanan dan kopi dengan suguhan view sungai dan perbukitan.
Sop Tomyam, barbeque chiken wings, teh lemongrass hangat dan secangkir cappuccino. Nyaris semua indra dimanjakan dan ditakar.
Barbeque chiken wings ditemani french fries menghangatkan udara dingin di bulan Februari. Kopi Tubing mulai dikenal sejak pembukaan pada akhir 2020.
Tempat instagramable ini tidak terlalu jauh dari pusat kota Bogor yakni berjarak kurang lebih 33 km ke arah barat daya. Banyak pesepeda gowes ke sini dengan menghabiskan waktu tempuh sekitar 2 jam dari pusat kota Bogor.
Tempat yang mengusung cafe & resto tersebut menyiapkan beberapa spot khusus berfoto mulai dari desain interior yang dibuat cozy dengan berbagai dekorasi sampai bagian outdoor yang letaknya di tengah sawah.
Sebagai patokan, rute Kopi Tubing melewati Kantor Kecamatan Pamijahan, Bogor kemudian belok kanan menuju Jl. Jembatan Ciamisan. Namun apabila bingung dengan rutenya bisa menggunakan bantuan navigasi maps.