Ini Cara Unik Pembuatan Clorot, Jajan Pasar Khas Purworejo

Keunikan kue basah ini diawali dari kemasannya. Dibuat dari daun  kelapa muda yang dibentuk uliran melebar ke atas mirip terompet. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Salah satu penjual clorot, Ani Widyanti dari Cangkrep Kidul Purworejo membuat sendiri kemasan clorot. Karenanya tak semua penjual kue sanggup dan mampu membuat clorot.  Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Setelah kemasan siap barulah disiapkan adonannya. Adonannya terdiri dari tepung beras ditambah sedikit tepung ketela atau pati kanji, garam secukupnya, serta gula merah dan bisa ditambah pewangi berupa vanili atau daun pandan. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Semua bahan dicampur hingga rata dan diaduk dengan air secukupnya hingga adonan encer. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Adonan tepung kemudian dituangkan ke dalam jug agar mudah dituangkan. Selanjutnya dituang ke dalam kemasan clorot yang sudah ditaruh dalam keranjang plastik dengan posisi berdiri. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Selanjutnya clorot dikukus dalam kukusan panas hingga membeku dan matang. Clorot ditaruh dalam keranjang hingga mudah diangkat. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Clorot yang sudah matang lalu didinginkan. Clorot ini dijual per 10 buah dalam satu ikatan. Harganya hanya Rp 8.000 per 10 buah. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Banyak orang memulai makan clorot dari atas. Padahal yang benar dari bagian bawah. Ditekan hingga kuenya naik ke atas dan siap disantap. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Karena dibungkus daun kelapa aroma clorot sangat harum. Belum lagi ditambah gula merah yang legit wangi. Rasa manis lembutnya bikin orang selalu ingin menikmatinya. Satu buah bakal kurang !Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Keunikan kue basah ini diawali dari kemasannya. Dibuat dari daun  kelapa muda yang dibentuk uliran melebar ke atas mirip terompet. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Salah satu penjual clorot, Ani Widyanti dari Cangkrep Kidul Purworejo membuat sendiri kemasan clorot. Karenanya tak semua penjual kue sanggup dan mampu membuat clorot.  Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Setelah kemasan siap barulah disiapkan adonannya. Adonannya terdiri dari tepung beras ditambah sedikit tepung ketela atau pati kanji, garam secukupnya, serta gula merah dan bisa ditambah pewangi berupa vanili atau daun pandan. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Semua bahan dicampur hingga rata dan diaduk dengan air secukupnya hingga adonan encer. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Adonan tepung kemudian dituangkan ke dalam jug agar mudah dituangkan. Selanjutnya dituang ke dalam kemasan clorot yang sudah ditaruh dalam keranjang plastik dengan posisi berdiri. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Selanjutnya clorot dikukus dalam kukusan panas hingga membeku dan matang. Clorot ditaruh dalam keranjang hingga mudah diangkat. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Clorot yang sudah matang lalu didinginkan. Clorot ini dijual per 10 buah dalam satu ikatan. Harganya hanya Rp 8.000 per 10 buah. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Banyak orang memulai makan clorot dari atas. Padahal yang benar dari bagian bawah. Ditekan hingga kuenya naik ke atas dan siap disantap. Foto: Rinto Heksantoro /detikcom
Karena dibungkus daun kelapa aroma clorot sangat harum. Belum lagi ditambah gula merah yang legit wangi. Rasa manis lembutnya bikin orang selalu ingin menikmatinya. Satu buah bakal kurang !Foto: Rinto Heksantoro /detikcom