Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat

Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Ayam Goreng Bu Haji sudah berdiri sejak 1948 di Pasar Mester. Berawal dari jualan pikul berisi lauk sederhana, usaha keluarga ini kemudian berkembang pesat hingga kini. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Pada 1970-an, kedai pindah ke lokasi permanen di Jalan Bekasi Timur 1, Jakarta Timur. Dari sinilah ayam goreng bumbu kuning racikan Bu Haji mulai terkenal dan menjadi ikon kuliner Jatinegara. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Rahasia rasanya berasal dari proses ungkep puluhan ekor ayam dalam satu panci. Resapan kaldu dan rempah melimpah membuat cita rasanya gurih alami tanpa penyedap. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Dalam sehari, mereka mengolah hingga 50 ekor ayam kampung dan pejantan. Tiap potong ayam disajikan dengan dua sambal, menjaga kualitas yang sama sejak puluhan tahun. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Ayam goreng berwarna kuning kecokelatan ini punya tekstur garing di luar dan empuk di dalam. Dagingnya meresap bumbu sampai ke tulang, memberikan rasa gurih yang kuat. Harganya Rp 22.000 per potong. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Saat disantap dengan sambal merah atau sambal kacang kecap, rasanya makin kaya. Perpaduan gurih, manis, dan pedas jadi ciri khas yang tak banyak ditemui di tempat lain. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Pelanggan Bu Haji didominasi generasi lama, termasuk pejabat hingga selebritas. Cita rasa konsisten membuat mereka terus kembali sejak bertahun-tahun lalu. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Resep keluarga yang digunakan membuat rasanya unik. Tidak mengikuti gaya daerah tertentu, melainkan racikan turun-temurun yang dipertahankan tiga generasi. Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Sambal kacang hadir karena permintaan pelanggan keturunan Tionghoa pada masa lalu. Sejak itu, sambal ini justru menjadi favorit baru pendamping ayam goreng.
 Foto: detikFood
Eksis Sejak 1948, Ayam Goreng Legendaris di Jatinegara Ini Terkenal Nikmat
Selain ayam goreng, tersedia paru, empal, babat, gulai ati ampela, sayur asem, hingga acar. Ragam lauk rumahan ini membuat pengunjung selalu punya alasan untuk kembali. Foto: detikFood
Ayam Goreng Bu Haji sudah berdiri sejak 1948 di Pasar Mester. Berawal dari jualan pikul berisi lauk sederhana, usaha keluarga ini kemudian berkembang pesat hingga kini. Foto: detikFood
Pada 1970-an, kedai pindah ke lokasi permanen di Jalan Bekasi Timur 1, Jakarta Timur. Dari sinilah ayam goreng bumbu kuning racikan Bu Haji mulai terkenal dan menjadi ikon kuliner Jatinegara. Foto: detikFood
Rahasia rasanya berasal dari proses ungkep puluhan ekor ayam dalam satu panci. Resapan kaldu dan rempah melimpah membuat cita rasanya gurih alami tanpa penyedap. Foto: detikFood
Dalam sehari, mereka mengolah hingga 50 ekor ayam kampung dan pejantan. Tiap potong ayam disajikan dengan dua sambal, menjaga kualitas yang sama sejak puluhan tahun. Foto: detikFood
Ayam goreng berwarna kuning kecokelatan ini punya tekstur garing di luar dan empuk di dalam. Dagingnya meresap bumbu sampai ke tulang, memberikan rasa gurih yang kuat. Harganya Rp 22.000 per potong. Foto: detikFood
Saat disantap dengan sambal merah atau sambal kacang kecap, rasanya makin kaya. Perpaduan gurih, manis, dan pedas jadi ciri khas yang tak banyak ditemui di tempat lain. Foto: detikFood
Pelanggan Bu Haji didominasi generasi lama, termasuk pejabat hingga selebritas. Cita rasa konsisten membuat mereka terus kembali sejak bertahun-tahun lalu. Foto: detikFood
Resep keluarga yang digunakan membuat rasanya unik. Tidak mengikuti gaya daerah tertentu, melainkan racikan turun-temurun yang dipertahankan tiga generasi. Foto: detikFood
Sambal kacang hadir karena permintaan pelanggan keturunan Tionghoa pada masa lalu. Sejak itu, sambal ini justru menjadi favorit baru pendamping ayam goreng. Foto: detikFood
Selain ayam goreng, tersedia paru, empal, babat, gulai ati ampela, sayur asem, hingga acar. Ragam lauk rumahan ini membuat pengunjung selalu punya alasan untuk kembali. Foto: detikFood