8 Keju Lokal Nusantara yang Unik, Rasanya Bikin Penasaran!
Keju Batak dari Tapanuli, Sumatera Utara, dibuat tanpa bahan kimia. Bahannya terbuat dari susu kerbau dicampur air nanas atau daun pepaya. Rasanya gurih-asam, cocok dinikmati dengan naniura atau sayuran. Foto: Instagram/@pesona.indonesia
Keju dangke dari Enrekang, Sulawesi Selatan, mirip tahu putih dengan tekstur padat dan kandungan air tinggi. Terbuat dari susu sapi atau kerbau, digumpalkan dengan getah pepaya dan diawetkan garam, biasa disantap dengan nasi. Foto: Instagram/@khasenrekang
Keju dadiah dari Bukittinggi, Sumatera Barat, dibuat dari susu kerbau dalam wadah bambu yang ditutup daun pisang. Rasanya asam, biasa disantap dengan emping, kuah beras merah, atau sebagai pendamping nasi dan sambal. Foto: detikFood
Daerah Boyolali, Jawa Timur, tak hanya terkenal dengan susu sapi, tapi juga keju lokal Indrakila yang berdiri sejak 2009. Jenisnya beragam, dari feta, mozzarella, hingga keju Robert ala camembert Paris. Foto: Instagram/@kejuindrakila
Keju Senduro dari Lumajang, Jawa Timurterbuat dari susu kambing dengan dua pilihan, yakni soft cheese lembut seperti tahu dan mozzarella kenyal. Keduanya menawarkan rasa susu segar yang khas dan nikmat. Foto: Jatimprov.go.id
Dari Yogyakarta ada keju Mazaraat, merupakan keju artisan lokal yang diproduksi dengan resep tradisional menggunakan susu sapi segar. Rasanya creamy dan lembut, cocok dijadikan topping roti atau pelengkap pasta. Foto: detikcom/Riska Fitria
Ariana dari Sleman membuat keju vegan berbahan kacang mete dan almond untuk vegetarian, tanpa susu hewani. Produk ini dinamai Madree Vegan Cheese dan dijual melalui media sosial. Foto: WargaJogja.com
Keju hitam putih dari Bali buatan Ayu Linggih ini menggunakan abu tempurung untuk memberi rasa unik. Keju ini terbuat dari susu sapi, dapat disimpan 14–21 hari untuk menghasilkan tekstur dan cita rasa khas. Foto: Bali Jiwa.