Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!

Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Di tengah maraknya toko kue modern, Nalin Chandra Das and Sons di Kolkata, India, tetap mempertahankan tradisi manisan klasik yang dibuat dengan cara tradisional. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Berdiri sejak 1841, toko manisan yang berusia hampir 200 tahun ini masih menjual manisan rumahan seharga Rs 1 hingga Rs 5 atau setara Rp 180 perak - Rp 930 perak per biji. Manisannya ada mawa laddoo hingga chocolate sandesh. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Toko manisan ini tampil klasik dan sederhana, dengan lebih dari 20 jenis manisan tersusun di piring kuningan dan para moira (pegawai) yang cekatan membentuk adonan. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Di sudut dapur, seorang juru masak menggoreng bola keju lalu merendamnya dalam air mawar dan sirup, menghasilkan gulab jamun khas Bengali yang segar. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Monohar Das, pemilik toko di generasi sekarang, duduk di balik meja kasir mengawasi warisan keluarga yang terus hidup selama ratusan tahun. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Das menyebut toko manisan ini akan mencapai usia 200 tahun. Meski punya cabang di Hedua hingga Salt Lake, mereka tetap menjaga resep dan tradisi leluhur.
 Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Banyak pelanggan datang demi manisan kecil seharga Rp 180 perak seperti mawa laddoo atau sandesh cokelat seharga Rp 930 perak yang jadi menu paling laris. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko Legendaris Berusia 200 Tahun Ini Jual Manisan Harga Rp 180 Perak Saja!
Das menegaskan semua manisan dibuat dengan tangan dari chhena susu segar, menjaga keaslian yang membedakan mereka dari produk manisan modern berbasis mesin. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Di tengah maraknya toko kue modern, Nalin Chandra Das and Sons di Kolkata, India, tetap mempertahankan tradisi manisan klasik yang dibuat dengan cara tradisional. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Berdiri sejak 1841, toko manisan yang berusia hampir 200 tahun ini masih menjual manisan rumahan seharga Rs 1 hingga Rs 5 atau setara Rp 180 perak - Rp 930 perak per biji. Manisannya ada mawa laddoo hingga chocolate sandesh. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Toko manisan ini tampil klasik dan sederhana, dengan lebih dari 20 jenis manisan tersusun di piring kuningan dan para moira (pegawai) yang cekatan membentuk adonan. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Di sudut dapur, seorang juru masak menggoreng bola keju lalu merendamnya dalam air mawar dan sirup, menghasilkan gulab jamun khas Bengali yang segar. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Monohar Das, pemilik toko di generasi sekarang, duduk di balik meja kasir mengawasi warisan keluarga yang terus hidup selama ratusan tahun. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Das menyebut toko manisan ini akan mencapai usia 200 tahun. Meski punya cabang di Hedua hingga Salt Lake, mereka tetap menjaga resep dan tradisi leluhur. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Banyak pelanggan datang demi manisan kecil seharga Rp 180 perak seperti mawa laddoo atau sandesh cokelat seharga Rp 930 perak yang jadi menu paling laris. Foto: Amit Datta/Telegraph India
Das menegaskan semua manisan dibuat dengan tangan dari chhena susu segar, menjaga keaslian yang membedakan mereka dari produk manisan modern berbasis mesin. Foto: Amit Datta/Telegraph India