Kenali 10 Jenis Pangan Asli Indonesia, Bisa Jadi Pengganti Nasi Lho!

Pangan asli Indonesia
Gembili adalah umbi-umbian bergizi tinggi yang enak dan aman dikonsumsi. Selain kalsium, protein, dan vitamin A, umbi ini diolah jadi kerupuk, kue, hingga mie tradisional. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Gadung, merupakan umbi dengan harga murah penuh gizi. Akan tetapi jika salah olah bisa beracun, namun tepungnya tetap aman untuk makanan tradisional, seperti kerupuk, mie, dan kue. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Kimpul, umbi bergizi mirip nasi, kaya kalsium, vitamin A, B, dan fosfor, baik untuk tulang. Bisa diolah jadi keripik, perkedel, puding, bubur, atau tepung untuk roti dan kue. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Jewawut adalah tanaman biji-bijian kaya serat dan vitamin B, baik untuk pencernaan. Biji jewawut sering diolah menjadi tepung untuk campuran berbagai makanan. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Suweg merupakan jenis umbi-umbian yang kaya serat dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk untuk pencernaan dan pengendalian gula darah. Foto: PetaniPorang.id
Pangan asli Indonesia
Ganyong adalah umbi kaya karbohidrat yang umum dijadikan makanan tradisional. Pati dari umbinya bisa diolah untuk bahan pangan lain. Foto: Pixabay
Pangan asli Indonesia
Umbi garut kaya pati dan sering diolah jadi cendol, cilok, atau kerupuk. Umbi mudanya juga bisa langsung disantap setelah direbus atau dibakar. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Sagu, makanan pokok di Papua, Maluku, NTT, dan Sulawesi, kaya karbohidrat tapi rendah indeks glikemik. Nutrisi pada sagu bisa mencegah sembelit, kanker usus, dan aman untuk diabetes. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Sukun adalah jenis buah tropis yang banyak dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat, baik langsung maupun diolah menjadi tepung atau berbagai olahan makanan. Foto: iStock
Pangan asli Indonesia
Talas adalah jenis umbi-umbian yang bisa dikonsumsi, meski beberapa varietas juga kerap dijadikan tanaman hias. Umbi ini kaya karbohidrat, serat, dan nutrisi penting lainnya. Foto: iStock
Gembili adalah umbi-umbian bergizi tinggi yang enak dan aman dikonsumsi. Selain kalsium, protein, dan vitamin A, umbi ini diolah jadi kerupuk, kue, hingga mie tradisional. Foto: iStock
Gadung, merupakan umbi dengan harga murah penuh gizi. Akan tetapi jika salah olah bisa beracun, namun tepungnya tetap aman untuk makanan tradisional, seperti kerupuk, mie, dan kue. Foto: iStock
Kimpul, umbi bergizi mirip nasi, kaya kalsium, vitamin A, B, dan fosfor, baik untuk tulang. Bisa diolah jadi keripik, perkedel, puding, bubur, atau tepung untuk roti dan kue. Foto: iStock
Jewawut adalah tanaman biji-bijian kaya serat dan vitamin B, baik untuk pencernaan. Biji jewawut sering diolah menjadi tepung untuk campuran berbagai makanan. Foto: iStock
Suweg merupakan jenis umbi-umbian yang kaya serat dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk untuk pencernaan dan pengendalian gula darah. Foto: PetaniPorang.id
Ganyong adalah umbi kaya karbohidrat yang umum dijadikan makanan tradisional. Pati dari umbinya bisa diolah untuk bahan pangan lain. Foto: Pixabay
Umbi garut kaya pati dan sering diolah jadi cendol, cilok, atau kerupuk. Umbi mudanya juga bisa langsung disantap setelah direbus atau dibakar. Foto: iStock
Sagu, makanan pokok di Papua, Maluku, NTT, dan Sulawesi, kaya karbohidrat tapi rendah indeks glikemik. Nutrisi pada sagu bisa mencegah sembelit, kanker usus, dan aman untuk diabetes. Foto: iStock
Sukun adalah jenis buah tropis yang banyak dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat, baik langsung maupun diolah menjadi tepung atau berbagai olahan makanan. Foto: iStock
Talas adalah jenis umbi-umbian yang bisa dikonsumsi, meski beberapa varietas juga kerap dijadikan tanaman hias. Umbi ini kaya karbohidrat, serat, dan nutrisi penting lainnya. Foto: iStock