Gembili adalah umbi-umbian bergizi tinggi yang enak dan aman dikonsumsi. Selain kalsium, protein, dan vitamin A, umbi ini diolah jadi kerupuk, kue, hingga mie tradisional. Foto: iStock
Gadung, merupakan umbi dengan harga murah penuh gizi. Akan tetapi jika salah olah bisa beracun, namun tepungnya tetap aman untuk makanan tradisional, seperti kerupuk, mie, dan kue. Foto: iStock
Kimpul, umbi bergizi mirip nasi, kaya kalsium, vitamin A, B, dan fosfor, baik untuk tulang. Bisa diolah jadi keripik, perkedel, puding, bubur, atau tepung untuk roti dan kue. Foto: iStock
Jewawut adalah tanaman biji-bijian kaya serat dan vitamin B, baik untuk pencernaan. Biji jewawut sering diolah menjadi tepung untuk campuran berbagai makanan. Foto: iStock
Suweg merupakan jenis umbi-umbian yang kaya serat dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk untuk pencernaan dan pengendalian gula darah. Foto: PetaniPorang.id
Ganyong adalah umbi kaya karbohidrat yang umum dijadikan makanan tradisional. Pati dari umbinya bisa diolah untuk bahan pangan lain. Foto: Pixabay
Umbi garut kaya pati dan sering diolah jadi cendol, cilok, atau kerupuk. Umbi mudanya juga bisa langsung disantap setelah direbus atau dibakar. Foto: iStock
Sagu, makanan pokok di Papua, Maluku, NTT, dan Sulawesi, kaya karbohidrat tapi rendah indeks glikemik. Nutrisi pada sagu bisa mencegah sembelit, kanker usus, dan aman untuk diabetes. Foto: iStock
Sukun adalah jenis buah tropis yang banyak dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat, baik langsung maupun diolah menjadi tepung atau berbagai olahan makanan. Foto: iStock
Talas adalah jenis umbi-umbian yang bisa dikonsumsi, meski beberapa varietas juga kerap dijadikan tanaman hias. Umbi ini kaya karbohidrat, serat, dan nutrisi penting lainnya. Foto: iStock