Lontong Medan Alay di Pasar Puri Pertahankan Cita Rasa Legendaris Sejak 1970
Lontong Medan Alay bukan sekadar tempat sarapan, tapi juga kisah panjang usaha makanan sebuah keluarga. Paul, meneruskan resep legendaris yang ada sejak tahun 70-an. Foto: detikcom/Riska Fitria
Di Pasar Puri, kios ini baru buka sejak 1998. Meski kini dijalani oleh generasi ke-3, tetapi keaslian resepnya tetap terjaga dan dikenal luas. Foto: detikcom/Riska Fitria
Resep ini diwariskan dari nenek ke ayah, kini sampai ke tangan Paul. Setiap generasi menjaga cita rasa khas Medan tanpa kehilangan keaslian. Foto: detikcom/Riska Fitria
Nama 'Alay' lahir dari generasi ayah Paul. Branding ini menjadi identitas unik yang melekat hingga kini. Foto: detikcom/Riska Fitria
Lontong sayur Medan punya tiga jenis sayur basah, yakni lodeh, nangka, dan tauco. Ditambah tiga sayur kering: tempe, kacang, dan kentang. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pelanggan bisa menambah lauk seperti telur, ayam balado, dendeng, atau rendang. Seporsi harga Rp 32.000, perpaduan rasa gurih dan sedikit manis. Foto: detikcom/Riska Fitria
Di sini ada rendang Medan yang memiliki aroma rempah khas dan rasa manis yang lembut. Teksturnya empuk, berbeda dari rendang khas Minang. Foto: detikcom/Riska Fitria
Selain rendang daging di sini juga ada rendang ayam. Untuk olahan ayam lainnya tersedia ayam balado pedas yang teksturnya empuk dan bumbunya royal. Foto: detikcom/Riska Fitria
Kios ini juga menawarkan jajanan pasar yang cocok sebagai menu penutup. Ada cenil dan lupis yang lembut, kenyal, dan disajikan dengan gula merah. Foto: detikcom/Riska Fitria
Lontong Medan Alay buka pukul 05.00-14.00 dan bisa habis 70–100 porsi per hari. Kualitas makanannya tetap dijaga sampai sekarang. Foto: detikcom/Riska Fitria