Teh Turki atau çay adalah ikon budaya sekaligus salah satu teh terenak di dunia. Aroma khasnya jadi simbol keramahan yang melekat dari Turki. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Matcha dari Jepang sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Kaya antioksidan, memberi ketenangan, sekaligus bisa diolah jadi minuman, kue, atau campuran makanan. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Teh mint Maroko atau 'Berber whiskey' menghadirkan rasa manis segar. Diracik dari teh hijau, gula, dan daun mint lalu dituang dari ketinggian hingga berbusa. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Teh Rooibos dari Afrika Selatan hadir dengan cita rasa earthy dan hangat. Bebas kafein dan bisa diminum panas atau dingin sehingga cocok untuk segala suasana dan selera. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Boba tea dari Taiwan populer karena paduan teh, susu, dan bola tapioka kenyal. Minuman ini lahir pada era 1980-an dan kini jadi tren global lintas generasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Masala chai dari India, adalah teh susu rempah dengan rasa manis berempah. Dibuat dari teh hitam, kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan susu. Cita rasanya pekat creamy. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Teh Ceylon dari Sri Lanka dikenal segar dengan rasa kuat. Dihasilkan dari perkebunan indah Kandy hingga Ella, teh ini jadi kebanggaan negara Sri Langka. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Teh Yerba mate dari Amerika Selatan disajikan dalam labu gourd. Rasanya earthy, dipercaya menambah energi, dan jadi bagian penting tradisi masyarakat lokal. Foto: Getty Images/iStockphoto/
English breakfast tea jadi simbol klasik negara Inggris. Campuran teh Assam, Ceylon, dan Kenya ini biasanya diminum pagi hari dengan tambahan susu dan gula. Foto: Getty Images/iStockphoto/
Teh Pu-erh dari China punya rasa khas hasil fermentasi daun teh. Dibentuk cakram atau bola kecil, teh ini dipercaya baik untuk pencernaan dan menurunkan kolesterol. Foto: Getty Images/iStockphoto/