Dapur Mandalika menempati compound space Asatu di Cikini, Jakarta Pusat. Meski tempatnya kecil, makanan di sini banyak menjadi favorit pekerja kantoran saat makan siang. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Menurut salah satu pelayan dari Dapur Mandalika, pemiliknya adalah orang asli Lombok. Jadi, menyoal rasa pastinya autentik dan enak. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Menu khas Lombok yang ditawarkan Dapur Mandalika ada 7 jenis, yaitu nasi balap puyung, nasi ayam rumpak, nasi ayam beberuk, nasi ikan beberuk, nasi ayam bakar, plecing kangkung, dan sate rembiga. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Sajian nasi balap puyung khas Lombok akhirnya dapat dinikmati di Jakarta berkat hadirnya Dapur Mandalika. Sajiannya ada yang biasa (Rp 28.000) ataupun komplet (Rp 48.000). Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Nasi ayam beberuk (Rp 35.000) juga patut dicoba kalau menyukai sensasi rasa unik. Untuk ayam yang disajikan berupa ayam bakar yang bumbunya gurih agak pedas dengan aroma smokey. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Bagi penikmat terasi, pasti akan menyukai sensasi beberuk terong hijau. Bumbunya terdiri atas cabe, tomat, bawang merah, dan terasi. Sajiannya agak berkuah dari gerusan tomatnya dan terasinya sangat pekat. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Sate Rembiga (Rp 35.000) berupa sate daging sapi yang dimarinasi dengan bumbu pedas. Cocok buat lauk makan siang yang sedap. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom
Untuk porsi makanan yang ditawarkan terbilang cukup besar. Sehingga cocok dinikmati saat makan siang karena bisa mengenyangkan perut. Tak heran kalau tempat makan ini banyak dikunjungi oleh pekerja kantoran di sekitar area Asatu. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom