Mbah Lindu, sosok penjual gudeg ikonik di Jogja. Ia meninggal dalam usia hampir 100 tahun pada 12 Juli 2020. Mbah Lindu berjualan gudeg selama lebih dari 80 tahun. Foto: YouTube / LumixIndonesia
Pada 10 April 2025, pemilik Leker Paimo meninggal dalam usia 58 tahun. Selama puluhan tahun ia menawarkan kue leker yang menjadi ikon kuliner Semarang. Menu lekernya ada yang manis dan gurih, harganya mulai dari Rp 2.500. Foto: Istimewa
Wakiyem alias Mbok Yem adalah satu-satunya pemilik warung makan di Gunung Lawu. Lokasinya di ketinggian 3.150 mdpl atau hanya selisih 115 mdpl dari puncak. Ia meninggal di usia 82 tahun pada Rabu, 23 April 2025. Foto: Istimewa
Pencinta soto ayam Ambengan tentunya tak asing dengan sosok Pak Sadi, pemilik restoran Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli sejak 1971. Ia meninggal pada 11 Februari 2024. Jenazahnya dimakamkan di Lamongan. Foto: Instagram sotoayampaksadi.bandung
Mbah Marto Ijoyo adalah perintis kuliner mangut lele di Bantul. Ia meninggal pada 6 November 2024 dalam usia 96 tahun. Selama hidupnya, ia menawarkan mangut lele asap yang disajikan di atas dipan bambu. Foto: detikFood/Odilia WS
Tahun 2019, Indonesia juga kehilangan sosok penjual makanan legendaris. Adalah Pak Manto pemilik Tengkleng Rica di Solo yang meninggal dalam usia 56 tahun. Dalam sehari, warung miliknya bisa mengolah hingga 15 ekor kambing. Foto: Berita Jatim
Selain Mbah Lindu, Yu Hadi juga termasuk penjual gudeg legendaris di Jogja. Ia meninggal dalam usia 86 tahun akibat sakit luka di ususnya. Gudeg Yu Hadi diketahui sudah beroperasi sejak tahun 1954. Foto: Siti Maisyaroh/Google Image
Pemilik Bandeng Juwana Elrina meninggal di usia 86 tahun pada tahun 2020. Sosok Dokter Daniel Nugroho Setiabudhi (kiri) merintis usaha oleh-oleh bandeng khas Semarang sejak tahun 1981. Menu andalannya berupa bandeng presto alias bandeng duri lunak. Foto: Bandeng Juwana