Jakarta - Ada beberapa sup di dunia yang diracik dengan bahan-bahan ekstrem tak biasa. Populer di negara asalnya, racikan sup ini bisa bikin bergidik merinding!
Galeri Foto
10 Sup Paling Ekstrem di Dunia, Ada Kelelawar hingga Penis Macan

Pada perayaan spesial di Meksiko, ada sup menudo yang tak boleh absen disajikan. Sup ini berisi tiga jenis organ dalam bagian perut sapi. Foto: Khits
Sejak lebih dari 400 tahun silam, sup sarang burung walet sudah dikonsumsi nenek moyang China. Walaupun dipercaya berkhasiat, sup ini dianggap ilegal di beberapa negara. Foto: Khits
Berbeda dengan China, di Jepang ada shirako sup yang juga dipercaya berkhasiat baik untuk tubuh. Namu sup ini diracik dengan menggunakan sperma ikan cod. Foto: Khits
Tiet Cahn adalah hidangan asal Vietnam yang menggunakan darah bebek, babi, atau angsa. Untuk membuat rasanya lebih enak, digunakan kaldu ikan sekaligus guna mencegah penggumpalan darahnya. Foto: Khits
Masyarakat di gunung Kilimanjaro memiliki sup tradisional yang bernama sup kiburu. Ada penambahan bahan yang unik di dalamnya yaitu berupa kacang, tanah, dan ranting. Foto: Khits
Bukan daging ayam, sup ini menggunakan bahan utama alat kelamin ayam jantan. Menurut yang pernah mencicipi, tekstur testis ayam ini mirip dengan tahu. Foto: Khits
Kepercayaan tradisional di Nikaragua mempercayai sup iguana sebagai salah satu afrodisiak yang manjur. Tetapi setelah dinyatakan sebagai hewan langka, sup ini sudah berhenti disajikan secara masif. Foto: Khits
Identik dengan budaya minum bir, di Jerman ternyata ada sup yang terbuat dari bir. Bahan-bahannya berupa bir hitam, lemak, krim, kuning telur, tepung dan sebagian yang diberi tambahan keju. Foto: Khits
Provinsi Kandal, Kamboja terkenal dengan hidangannya yang ekstrem. Salah satunya adalah sup kelelawar yang banyak dipercaya dapat mengobati berbagai keluhan kesehatan. Foto: Khits
Walaupun langka dan ilegal tetapi sup ini sempat dikonsumsi oleh sebagian negara di Asia. Sup penis macan benar-benar menggunakan alat kelamin macan jantan yang direbus lama dengan beragam rempah. Foto: Khits