Unik! Ada Nasi Berkuah Teh di Tea Room ala Jepang

Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Masuk ke dalam kafe ini pelanggan akan disapa dengan deretan teh dan kue yang enak. Tetapi siapa sangka bahwa di dalamnya juga menjadi tea room yang layak disambangi. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Tsvaya, menyajikan berbagai minuman dan makanan bergaya Jepang. Salah satu pemiliknya, Yasmine Leevin, mengaku mengimplementasikan menu-menu favoritnya di Jepang di sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Keunggulan dari Tsvaya ialah matcha ceremonial yang dibawa langsung dari Jepang. Kualitasnya tak main-main, Yasmine sampai pergi sendiri ke Kyoto untuk mendapatkan matchanya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Matcha ceremonial akan diracik langsung oleh Yasmine. Tentunya dengan keahlian khusus yang telah dipelajarinya saat sekolah khusus untuk teh ceremonial. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Selain matcha, hidangannya yang unik juga sayang dilewatkan. Seperti menu bernama ochazuke yang rasanya sulit ditemui di tempat lain. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Ochazuke ialah sajian nasi dengan rumput laut, karaage, dan seduhan teh Jepang. Untuk menikmatinya pertama-tama harus menuangkan teh ke dalam semangkuk nasi. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Perpaduan antara teh dan potongan rumput laut kering menghasilkan rasa umami yang lebih kuat. Gurihnya mirip kaldu namun lembut saat melewati tenggorokan. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Nasi goreng kimchi yang sudah disesuaikan dengan selera lokal juga bisa dipesan di sini. Diakui bahwa Tsvaya menyajikan makanan dan minuman rendah gula sehingga tak perlu khawatir saat mengonsumsinya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Varian makanan penutupnya juga terinspirasi dari Jepang. Ada scones dengan sea salt karamel yang legit, buttery, tetapi tidak menusuk manisnya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Uniknya Ochazuke Ditemani Secangkir Matcha Ceremonial Asli Kyoto
Begitu pula dengan warabi mochi yang terbuat dari gula aren. Mochinya mulur kenyal dilengkapi dengan tuile wijen yang menambah aromanya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Masuk ke dalam kafe ini pelanggan akan disapa dengan deretan teh dan kue yang enak. Tetapi siapa sangka bahwa di dalamnya juga menjadi tea room yang layak disambangi. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Tsvaya, menyajikan berbagai minuman dan makanan bergaya Jepang. Salah satu pemiliknya, Yasmine Leevin, mengaku mengimplementasikan menu-menu favoritnya di Jepang di sini. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Keunggulan dari Tsvaya ialah matcha ceremonial yang dibawa langsung dari Jepang. Kualitasnya tak main-main, Yasmine sampai pergi sendiri ke Kyoto untuk mendapatkan matchanya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Matcha ceremonial akan diracik langsung oleh Yasmine. Tentunya dengan keahlian khusus yang telah dipelajarinya saat sekolah khusus untuk teh ceremonial. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Selain matcha, hidangannya yang unik juga sayang dilewatkan. Seperti menu bernama ochazuke yang rasanya sulit ditemui di tempat lain. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Ochazuke ialah sajian nasi dengan rumput laut, karaage, dan seduhan teh Jepang. Untuk menikmatinya pertama-tama harus menuangkan teh ke dalam semangkuk nasi. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Perpaduan antara teh dan potongan rumput laut kering menghasilkan rasa umami yang lebih kuat. Gurihnya mirip kaldu namun lembut saat melewati tenggorokan. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Nasi goreng kimchi yang sudah disesuaikan dengan selera lokal juga bisa dipesan di sini. Diakui bahwa Tsvaya menyajikan makanan dan minuman rendah gula sehingga tak perlu khawatir saat mengonsumsinya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Varian makanan penutupnya juga terinspirasi dari Jepang. Ada scones dengan sea salt karamel yang legit, buttery, tetapi tidak menusuk manisnya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Begitu pula dengan warabi mochi yang terbuat dari gula aren. Mochinya mulur kenyal dilengkapi dengan tuile wijen yang menambah aromanya. Foto: detikcom/Diah Afrilian