Meski restorannya tak besar, tapi kesan rumahan dan klasik langsung terasa dengan pelayan yang sigap membukakan pintu. Foto: detikFood
Restoran Siauw A Tjiap, pertama kali dibuka di Jalan Pancoran. Pada tahun 1923, kala itu kawasan Glodok atau Pecinan tengah berkembang. Banyak imigran datang dari China. Foto: detikFood
Ada ratusan menu yang disajikan di Siauw A Tjiap. Namun mereka kurasi dan pilih menu yang paling banyak dipesan pelanggan dari dulu sampai sekarang. Foto: detikFood
Kalau ke Siauw A Tjiap, jangan lupa pesan menu Ngohiongnya (Rp 130.000/Medium) atau lumpia goreng dari daging babi cincang. Foto: detikFood
Tekstur Ngohiongnya mirip seperti egg roll yang digoreng super garing. Tapi bagian dalamnya tetap terasa tekstur daging babinya, yang dicampur dengan udang. Foto: detikFood
Menu yang paling favorit di sini itu Bakmi Goreng. Ditumisnya pakai kucai, sudah ada sejak tahun 1923. Sampai sekarang masih favorit. Foto: detikFood
Tersedia juga menu yang populer bagi orang Indonesia kalau makan di resto Chinese Food yaitu Ayam Kuluyuk (Rp 67.000/Small). Dengan saus merah pekat dan asam segar. Foto: detikFood
Fuyunghai di sini ukurannya tipis, karena memang tidak terlalu banyak menggunakan tepung. Karena itu rasa dari daging udangnya cukup kuat. Foto: detikFood
Semua menu makanan di sini tersedia dalam tiga ukuran. Yaitu kecil, sedang dan besar. Untuk Bakmi Goreng ukuran kecil harganya Rp 47.000. Porsinya bisa disantap untuk 1-2 orang. Foto: detikFood
Selain menu di atas, Siauw A Tjiap juga punya menu andalan lainnya. Seperti Ikan Gurame Tahu Taus, Ayam Rebus, Babi Hong, hingga aneka olahan Swikee. Foto: detikFood