Sutomo atau yang akrab disapa Pak Gendut telah lama berjualan soto. Soto yang disajikannya berupa soto ceker dan ranjau. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Isian soto yang dilengkapi dengan tulangan, ceker, tulang rawan ayam, hingga jeroan sapi jadi primadona di Jalan Sabang. Menu ini juga tengah viral dan disoroti di media sosial. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Setiap hari sebanyak 100 kilogram ceker dan tulang ayam dihabiskan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Pak Gendut sampai memiliki tiga cabang warung dengan menu yang sama. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Porsi soto yang ditawarkan juga cukup besar. Harganya dibanderol tergolong murah mulai dari Rp 23.000an saja. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Soto Ceker dan Ranjau Pak Gendut ini awalnya menjajakan soto daging, ayam, dan berbagai jenis lainnya. Tetapi menampung aspirasi dari pelanggannya Pak Gendut menambahkan menu soto ceker dan ranjau. Foto: detikcom/Diah Afrilian
"Banyak dari pelanggan aja gitu menamai soto apa soto apa. Sebenarnya sudah lama jualan soto ayam, daging, babat, gitu-gitu. Idenya kita ikut dari pelanggan, buat tambahin soto ceker dan ranjau," ujar Pak Gendut. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Sebagai pelengkap soto, ada juga beberapa sate-satean dari jeroan ayam. Mulai dari ati ampela hingga uritan yang menambah lengkap kelezatannya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Racikan kuah soto Pak Gendut juga tak pernah diganti sejak 1997. Rasanya yang lembut tetapi kaya akan rasa menjadi daya tarik pelanggan untuk terus kembali. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Semangkuk soto di sini bisa dipesan dengan nasi putih sebagai pelengkap. Sehingga cukup mengenyangkan sebagai pilihan makan malam. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Untuk menemui gerobak sotonya tak sulit. Soto Ceker dan Ranjau Pak Gendut punya lampu yang terang benderang di Jalan KH Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: detikcom/Diah Afrilian