Jakarta - Blue cheese kerap dianggap ekstrem karena baunya yang menyengat. Ternyata keju dengan bercak hijau kebiruan ini punya banyak varian.
Galeri Foto
10 Varian Blue Cheese yang Kerap Dianggap Ekstrem

French Roquefort dipercaya oleh ahli keju sebagai blue cheese yang asli. Menurut legendanya keju ini terbentuk di dalam gua setelah ditinggal pengembala yang mengejar seorang gadis. Foto: Insanely Good
Blue Stilton Cheese disebut-sebut telah dibuat sejak 300 tahun silam. Keju ini dibuat dengan susu pasteurisasi dengan kandungan lemak hingga 48%. Foto: Insanely Good
Gorgonzola tergolong sebagai blue cheese yang paling banyak digunakan. Biasanya keju ini ditambahkan untuk quatro formaggi pizza, saus pasta, atau dressing salad. Foto: Insanely Good
Blue Cheese asal Spanyol ini dibuat menggunakan 2-3 jenis susu yang disatukan. Perpaduan susu sapi, kambing, dan doma membuat rasanya begitu unik. Foto: Insanely Good
Danish Blue adalah blue cheese yang diakui oleh European Union. Keju ini dibuat dengan susu sapi dan difermentasi hingga kuning pucat. Foto: Insanely Good
Cambozola dibuat dengan perpaduan keju camembert dan gorgonzola. Keju ini pertama kali dibuat di bagian selatan Jerman sejak 1970an. Foto: Insanely Good
Fourme d’Ambert dinobatkan sebagai keju tertua di Perancis. Blue cheese ini konon sudah disajikan sejak masa Romawi. Foto: Insanely Good
Bleu d’Auvergne diproduksi di daerah Auvergne, Perancis menggunakan susu sapi mentah. Karakteristiknya berupa rasanya yang taja, sedikit pedas, dan memiliki sedikit aroma rumput. Foto: Insanely Good
Saint Agur menjadi blue cheese yang paling creamy, buttery, dan lembut teksturnya. Rasanya lebih ringan dan tidak menusuk seperti blue cheese lainnya. Foto: Insanely Good
Keju valdeo memiliki rasa blue cheese yang khas begitu kuat. Pada proses fermentasinya secara tradisional, biasanya keju ini dibungkus dengan daun sycamore untuk mengurangi ketajaman rasanya. Foto: Insanely Good