Jakarta - Mie Aceh di sini disajikan spesial, tak hanya pakai acara bawang tetapi jugai pakai lobsters utuh sebagai toppingnya. Begini rasanya!
Galeri Foto
Wow! Mie Aceh di Sini Pakai Topping Seekor Lobster Utuh

Jika ingin menikmati mie Aceh yang spesial bisa mampir ke restoran ini. Bernama Waroeng Aceh Garuda yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Foto: detikcom/Riska Fitria
Restoran ini terbilang luas dan uniknya, di dalam restoran tersebut terdapat gerai-gerai makanan Aceh tetapi masih dalam satu naungan. Foto: detikcom/Riska Fitria
Lokasinya yang strategis, membuat restoran ini jadi pilihan banyak kalangan. Apalagi spot duduknya juga terbilang banyak, ada yang indoor maupun outdoor. Foto: detikcom/Riska Fitria
Area outdoor yang paling jadi incaran, karena terdapat beberapa pohon rindang dan interior yang lebih kekinian. Suasananya bersantapnya adem cocok untuk makan siang atau makan malam. Foto: detikcom/Riska Fitria
Menu yang spesial di sini ada mie Aceh dengan topping lobster. Lobster yang disajikan benar-benar utuh satu ekor. Harganya dibanderol Rp 60.000 per 100 gram. Foto: detikcom/Riska Fitria
Lobster yang berukuran besar itu hanya dibelah dua untuk memudahkan saat dimakan. Dagingnya tebal, manis, dan kenyal ketika dimakan. Sari-sari dari lobsternya pun memberikan rasa gurih mantap. Foto: detikcom/Riska Fitria
Selain itu, di sini ada menu harian yang mana hanya tersedia di hari-hari tertentu. Salah satu yang menarik adalah nasi telur sunti seharga Rp 30.000. Foto: detikcom/Riska Fitria
Menunya sederhana, hanya nasi dan telur dadar. Namun, telur dadarnya diracik pakai asam sunti khas Aceh yang terbuat dari belimbing wuluh yang dikeringkan. Foto: detikcom/Riska Fitria
Belum lengkap rasanya jika ke restoran Aceh tapi tak mencicip teh tariknya. Proses pembuatan teh tarik yang dituang tinggi-tinggi memberikan buih halus yang tebal dan luber ke luar bibir gelas. Foto: detikcom/Riska Fitria
Ada juga menu Roti canai seharga Rp 13.000 yang disajikan dengan keju parut dan susu. Teksturnya lebih empuk dibandingkan renyah, seperti roti canai kebanyakan. Foto: detikcom/Riska Fitria