Suasana restoran milik Nagita Slavina ini sangat meriah dengan warna-warni yang menyala. Ia banyak menggabungkan warna oranye, merah, dan biru pada interior restorannya. Untuk konsepnya sendiri, dibuat mirip seperti tempat makan ala street food Korea. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Naramyeon ini lebih fokus menawarkan menu mie khas Korea. Mulai dari kalguksu hingga jjajangmyeon yang disajikan dengan aneka topping. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Untuk menu kalguksunya menjadi andalan dari Naramyeon. Kami memilih Nara Gyeran Kalguksu (Rp 53.000). Isinya ada irisan daging ayam dan telur utuh. Mie nya kami memilih mie lebar seperti sajian di Korea. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Maeun Jjajangmyeon Dakkaseu (Rp 62.000) sangat sesuai dengan selera kami. Jjajangmyeon biasa yang cenderung gurih manis ini ditambahkan pasta dan bubuk cabe, sehingga rasanya lebih pedas. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Rasa pedasnya pas di lidah kami, tak menghilangkan sensasi gurih dan manisnya. Topping ayam gorengnya juga enak, agak renyah dan dagingnya juicy. Untuk mienya tipe yang kecil lurus, kami bisa menyeruputnya dengna nikmat. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Camilan berupa gorengan menarik perhatian kami. Di antaranya ada tteokbokki fried garlic (Rp 25.000), gochu twigim (Rp 12.000) dan gimari (Rp 22.000). Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Gimari twigim yang pas dengan selera kami. Isian mie di dalamnya sangat lembut dan kenyal. Rasa gurihnya juga sangat pas, enak sekali ketika dicocolkan ke kuah jjajangmyeon yang kami pesan itu. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari
Sayangnya, kami kecewa dengan gochu twigim dari Naramyeon. Kami pikir akan mirip di Korea yang kerap ditambahkan isi adonan eomuk. Namun, ternyata hanya cabai hijau polos saja, jadi kami kurang berselera. Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari