10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas

10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Mate con leche merupakan teh asal Argentina yang berbeda dengan yerba mate. Teh ini terbuat dari yerba mate yang diinfuse pada susu, rasanya tak cocok untuk banyak orang. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Di Turki ada teh bernama Lohusa şerbeti yang disebut mirip racikan mocktail. Racikan teh ini konon berkhasiat untuk ibu-ibu yang baru saja melahirkan. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Sobacha atau buckwheat tea asal Jepang terbuat dari biji barley yang dipanggang. Teh ini cukup merepotkan penikmatnya karena biji barley yang dianggap mengganggu. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Teh mentega atau butter tea begitu populer di Tibet sejak abad ke-7. Rasanya creamy dan biasanya dinikmati oleh penduduk di Himalaya untuk menghangatkan tubuh. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Mirip chai khas India, di Rusia ada racikan Kalmyk Tea. Teh ini dibuat dengan racikan mentega, susu, dan garam. Biasanya juga ditambahkan berbagai rempah. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Mirip seperti teh chamomile, orang Hungaria lebih mengenalnya dengan Alföldi Kamillavirágzat. Teh ini dipercaya dapat menyembuhkan sakit perut. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Daechu-cha adalah teh khas Korea Selatan yang terbuat dari seduhan jujube. Cara membuatnya menggunakan air yang telah direbus dengan menyeduh jujube hingga warnanya merah kecokelatan. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Tidak harus memilih, orang China mengenal racikan teh Yuanyang yang memadukan teh dengan kopi. Teh ini masih dijajakan secara tradisional oleh pedagang kaki lima. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Ada satu teh tradisional yang populer di Amerika Selatan dengan nama Mate de coca. Teh ini terbuat dari seduhan daun coca yang dilarang di banyak negara karena berhubungan dengan kokain. Foto: TasteAtlas
10 Teh Herbal Ini Dapat Peringkat Terburuk dari TasteAtlas
Pencinta rasa asam dan segar sepertinya akan menyukai Yuja-cha. Teh asal Korea Selatan ini menggunakan seduhan bulir lemon yuya khas China yang biasa dinikmati saat musim dingin. Foto: TasteAtlas
Mate con leche merupakan teh asal Argentina yang berbeda dengan yerba mate. Teh ini terbuat dari yerba mate yang diinfuse pada susu, rasanya tak cocok untuk banyak orang. Foto: TasteAtlas
Di Turki ada teh bernama Lohusa şerbeti yang disebut mirip racikan mocktail. Racikan teh ini konon berkhasiat untuk ibu-ibu yang baru saja melahirkan. Foto: TasteAtlas
Sobacha atau buckwheat tea asal Jepang terbuat dari biji barley yang dipanggang. Teh ini cukup merepotkan penikmatnya karena biji barley yang dianggap mengganggu. Foto: TasteAtlas
Teh mentega atau butter tea begitu populer di Tibet sejak abad ke-7. Rasanya creamy dan biasanya dinikmati oleh penduduk di Himalaya untuk menghangatkan tubuh. Foto: TasteAtlas
Mirip chai khas India, di Rusia ada racikan Kalmyk Tea. Teh ini dibuat dengan racikan mentega, susu, dan garam. Biasanya juga ditambahkan berbagai rempah. Foto: TasteAtlas
Mirip seperti teh chamomile, orang Hungaria lebih mengenalnya dengan Alföldi Kamillavirágzat. Teh ini dipercaya dapat menyembuhkan sakit perut. Foto: TasteAtlas
Daechu-cha adalah teh khas Korea Selatan yang terbuat dari seduhan jujube. Cara membuatnya menggunakan air yang telah direbus dengan menyeduh jujube hingga warnanya merah kecokelatan. Foto: TasteAtlas
Tidak harus memilih, orang China mengenal racikan teh Yuanyang yang memadukan teh dengan kopi. Teh ini masih dijajakan secara tradisional oleh pedagang kaki lima. Foto: TasteAtlas
Ada satu teh tradisional yang populer di Amerika Selatan dengan nama Mate de coca. Teh ini terbuat dari seduhan daun coca yang dilarang di banyak negara karena berhubungan dengan kokain. Foto: TasteAtlas
Pencinta rasa asam dan segar sepertinya akan menyukai Yuja-cha. Teh asal Korea Selatan ini menggunakan seduhan bulir lemon yuya khas China yang biasa dinikmati saat musim dingin. Foto: TasteAtlas