Di kawasan Senopati, Jakarta Selatan kamu bisa mampir ke Rasa Cikatomas. Nama tempatnya terinspirasi dari nama jalan di sana. Foto: detikcom/Riska Fitria
Restoran ini terbilang tidak terlalu luas. Rupanya restoran ini awalnya merupakan sebuah butik yang menjual kesenian Indonesia. Foto: detikcom/Riska Fitria
Penataan yang apik membuat tempatnya terasa elegan. Suasana makannya juga nyaman, bahkan memberikan keintiman tersendiri. Foto: detikcom/Riska Fitria
Kemudian Rasa Cikatomas beralih dengan menambahkan restoran. Jadi, Rasa Cikatomas tidak mengeluarkan produk kuliner, melainkan menampung vendor-vendor kuliner. Foto: detikcom/Riska Fitria
Karenanya Rasa Cikatomas disebut sebagai wadah untuk anak muda bisa melestarikan warisan budaya Indonesia. Dalam satu tempat ini pengunjung bisa menikmati berbagai kuliner. Foto: detikcom/Riska Fitria
Beberapa vendor kulinernya mulai dari Gudeg Raden Putro, Sop Buntut Kang Odi, Kopi Akung, dan Hainambah. Beralihnya konsep ini masih terbilang baru. Foto: detikcom/Riska Fitria
Gudeg dipilih menjadi awal pengenalan Rasa Cikatomas. Gudeg yang ditawarkan berasal dari merek Gudeg Raden Putro. Foto: detikcom/Riska Fitria
Seporsi gudeg koyor dengan nasi putih dibanderol Rp 55.000. Dalam sepiring dilengkapi dengan gudeg nangka, koyor, krecek, dan daging ayam. Foto: detikcom/Riska Fitria
Selain nasi gudeg, juga terdapat menu Lontong Gudeg yang dibanderol Rp 65.000. Isiannya terdiri dari lontong, opor ayam, gudeg nangka, dan telur. Foto: detikcom/Riska Fitria
Asinan buah seharga Rp 15.000 ini juga cocok jadi menu penutup yang menyegarkan. Isiannya ada nanas, timun, kedondong, dan kecombrang. Foto: detikcom/Riska Fitria