Caviar dari ikan beluga merupakan yang paling terkenal dengan harga jual yang paling tinggi. Biasanya caviar ini didapatkan dari penangkapan ikan beluga liar di laut Kaspia. Foto: TasteAtlas
Caviar jenis Sevruga Caviar memiliki rasa yang lebih asin dari caviar biasa. Caviar ini dipanen lebih cepat daripada caviar beluga sehingga harganya dijual lebih murah. Foto: TasteAtlas
Dipanen dari ikan sturgeon yang hidup di Rusia, ada caviar berjeni osetra. Warnanya yang lebih terang didapatkan dari ikan yang kini terancam punah. Foto: TasteAtlas
Ikan asli Amerika Utara dengan nama latin Scaphirhynchus platorynchus diketahui sebagai penghasil Hackleback Caviar. Ciri khas dari caviar ini adalah rasanya yang manis dan buttery. Foto: TasteAtlas
Mirip dengan ikan sturgeon, di Amerika Utara hingga ke Alaska ada jenis ikan sturgeon putih. Caviar yang dihasilkan dari ikan sturgeon putih ini cenderung berwarna mirip mutiara kehitaman. Foto: TasteAtlas
Ikan sturgeon yang hidup di perairan Siberia juga populer dengan caviar berkualitas tinggi. Secara fisik, telur ikannya tampak hitam pekat dan mengilap. Foto: TasteAtlas
Selain di benua Amerika dan Eropa, ternyata caviar juga ada yang dipanen dari China. Kaluga Caviar dipanen dari sungai Amur di China dengan ciri khas rasa yang buttery. Foto: TasteAtlas
Ikan starlet yang hidup di perairan Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut Baltic, Laut Barents, hingga Lautan Azov dinyatakan sebagai hewan langka. Sehingga caviar yang dihasilkan harus diambil dari ikan yang ditambak saja. Foto: TasteAtlas
Almas Caviar memiliki arti berlian yang bersinar dan mengilap. Mengingat warnanya yang putih tak seperti caviar biasa, jenis ini bisa dijual hingga Rp 391 juta per kilogram. Foto: TasteAtlas
Sesuai dengan namanya, Brescia Caviar dipanen dari provinsi Brescia, Italia. Ciri khas rasanya yang unik dengan sentuhan buah hingga aroma kacang membuat provinsi ini menjadikan caviar sebagai komoditas andalannya. Foto: TasteAtlas