Gurih Sedap Mie Kopyok Pak Dhuwur yang Eksis Sejak 53 Tahun Lalu

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Jika ingin menikmati mie kopyok enak di Semarang, kamu bisa mampir ke Mie Kopyok Pak Dhuwur yang sudah berjualan sejak 53 tahun lalu. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Warung mie itu terkenal legendaris, karena sudah sejak tahun 1970-an. Mie Kopyok Pak Dhuwur pertama kali didirikan oleh pria bernama Harso Dinomo. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Penyebutan 'Pak Dhuwur' sendiri berasal dari panggilan para langganan karena melihat perawakan Harso yang tinggi. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Setelah pendirinya meninggal dunia, usaha mie kopyok tersebut kemudian diteruskan oleh anaknya, Sunarno yang dibantu oleh saudara dan beberapa karyawannya. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Seporsi mie kopyok di sini dibanderol Rp 15.000. Porsinya mengenyangkan dengan cita rasa kuah kaldunya yang bening gurih. Aroma dan rasa bawangnya juga terasa kuat. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Mienya yang kenyal mulur, ditambah dengan lontong yang teksturnya sangat lembut. Tambahan kerupuk karak juga menambah tekstur tersendiri. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Apalagi setelah direndam kuah jadi sedikit melempem. Kerupuk karanya tawar, tidak asin sama sekali. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat membuat Mie Kopyok Pak Dhuwur ini jadi kuliner yang diincar oleh masyarakat setempat maupun wisatawan. Foto: detikcom

Mie Kopyok Pak Dhuwur

Ada keunikan tersendiri dari Mie Kopyok Pak Dhuwur yang menjadikan racikan mienya disukai banyak orang. Pertama, karena diracik dengan air bawang putih. Foto: detikcom

Mie Kopyok Semarang. Foto diunggah Minggu (26/11/2023).

Tak hanya itu, racikan sambalnya juga berbeda dari yang lain. Sambalnya diracik menggunakan cabai dan kacang tanah yang digerus halus. Foto: dok. Perpus Jateng

Jika ingin menikmati mie kopyok enak di Semarang, kamu bisa mampir ke Mie Kopyok Pak Dhuwur yang sudah berjualan sejak 53 tahun lalu. Foto: detikcom
Warung mie itu terkenal legendaris, karena sudah sejak tahun 1970-an. Mie Kopyok Pak Dhuwur pertama kali didirikan oleh pria bernama Harso Dinomo. Foto: detikcom
Penyebutan Pak Dhuwur sendiri berasal dari panggilan para langganan karena melihat perawakan Harso yang tinggi. Foto: detikcom
Setelah pendirinya meninggal dunia, usaha mie kopyok tersebut kemudian diteruskan oleh anaknya, Sunarno yang dibantu oleh saudara dan beberapa karyawannya. Foto: detikcom
Seporsi mie kopyok di sini dibanderol Rp 15.000. Porsinya mengenyangkan dengan cita rasa kuah kaldunya yang bening gurih. Aroma dan rasa bawangnya juga terasa kuat. Foto: detikcom
Mienya yang kenyal mulur, ditambah dengan lontong yang teksturnya sangat lembut. Tambahan kerupuk karak juga menambah tekstur tersendiri. Foto: detikcom
Apalagi setelah direndam kuah jadi sedikit melempem. Kerupuk karanya tawar, tidak asin sama sekali. Foto: detikcom
Harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat membuat Mie Kopyok Pak Dhuwur ini jadi kuliner yang diincar oleh masyarakat setempat maupun wisatawan. Foto: detikcom
Ada keunikan tersendiri dari Mie Kopyok Pak Dhuwur yang menjadikan racikan mienya disukai banyak orang. Pertama, karena diracik dengan air bawang putih. Foto: detikcom
Tak hanya itu, racikan sambalnya juga berbeda dari yang lain. Sambalnya diracik menggunakan cabai dan kacang tanah yang digerus halus. Foto: dok. Perpus Jateng