Namanya Warung Kita 38, sudah berdiri lebih dari 15 tahun yang lalu. Awalnya warung makan ini hanya berjualan di tenda saja, mirip seperti warung pecel ayam pada umumnya. Foto: detikFood
Dari siang sampai sore hari, Warung Kita 38 hanya buka di rukonya saja. Bagian depan ruko dijadikan area masak, hingga membuat sambal pecoknya yang khas. Foto: detikFood
Setiap harinya mereka bisa menghabiskan 30 kg cabe untuk membuat sambal pecok. Sambal ini yang menjadi ciri khas di Warung Kita 38. Foto: detikFood
Menu yang paling banyak dipesan adalah Ayam Goreng Pecok (Rp 20.000). Di sini menggunakan ayam negeri, jadi potongannya cukup besar. Foto: detikFood
Pelengkap makan Ayam Goreng Pecok, ada Teri Sambal Pecok (Rp 25.000). Menu ini sangat sederhana, ikan teri jengki yang digoreng dadakan, kemudian dilumuri sambal pecok yang melimpah. Foto: detikFood
Meski teri jengki sudah cukup asin, tapi tetap cocok disandingkan dengan sambal pecok yang memiliki karakteristik sambal gurih. Foto: detikFood
Jangan lupa tambahan lauk Sate Usus (Rp 6.000) dan Sate Kulit (Rp 6.000) jumbo, yang tidak alot dan tetap renyah meski ukurannya cukup besar. Foto: detikFood
Di Warung Kita 38 juga terkenal dengan olahan seafoodnya. Seperti Cumi Goreng Tepung (Rp 50.000), yang keriwil tepungnya dan tidak alot sama sekali. Foto: detikFood
Di menu makanan Warung Kita 38 memang tidak tertera harga. Tapi tak perlu khawatir, karena harga makanan di sini cukup terjangkau. Dari Rp 20.000 - Rp 60.000 saja. Foto: detikFood
Oh ya, semua menu ini bisa dipesan lewat aplikasi ojek online. Khusus untuk makan di tempat pembayaran hanya bisa tunai, jadi siapkan uang tunai sebelum kemari. Foto: detikFood