Warung kopi purnama menjadi kedai kopi tertua yang ada di kota Bandung. Uniknya, warung kopi ini tidak dimiliki oleh orang Bandung asli. Foto: detikcom
Ketika memasuk Warung Kopi Purnama suasananya kental dengan sentuhan Chinese. Di salah satu sudutnya kami juga menemukan papan nama bertuliskan aksara Mandarin dan alfabet "Rumah Kopi Tjhiang Shong". Foto: detikcom
Perabotan jadul di beberapa sudutnya sengaja dihadirkan untuk menambah kesan klasik. Seperti lemari kaca dengan isi keramik dan radio tua di bagian atasnya ini. Foto: detikcom
Setiap hari kedai kopi tertua ini selalu ramai pengunjung. Mulai dari waktu sarapan hingga malam hari tak pernah surut pelanggan yang datang. Foto: detikcom
Saking ramainya para pelanggan harus mengantre di depan pintu. Sampai ada petugas yang akan membukakan batas antrean dan mengantarkan ke meja yang kosong. Foto: detikcom
Pelanggan yang masuk harus sabar untuk bergantian dengan pelanggan lain. Setelah ada pelanggan yang keluar dan meja tersedia, biasanya antrean mulai terurai. Foto: detikcom
Beragam menu camilannya tersedia cukup variatif untuk menyesuaikan keinginan pelanggan. Tetapi untuk kopinya hanya tersedia dua jenis yaitu kopi hitam dan kopi susu. Foto: detikcom
Kopi hitam panasnya menjadi menu pertama yang terus hadir hingga sekarang. Menurut para pelanggan setia, rasanya juga tak pernah berubah sejak awal kedai kopi ini dibuka. Foto: detikcom
Sebagai teman camilan, kamu bisa memesan roti bakar selai kaya. Selai srikaya yang digunakan di dalamnya dibuat homemade dan segar di Warung Kopi Purnama. Foto: detikcom
Walaupun konsepnya klasik, ada juga camilan kekinian yang sedang viral dan digandrungi di Bandung. Keju aroma yang gurih renyah cocok untuk menemani es kopi susu yang segar. Foto: detikcom