Kulineran di Bandung jangan lewatkan mencicipi bacang viral yang mangkal di bilangan Braga. Penjual bacangnya menggunakan gerobak mini. Foto: detikcom/Riska Fitria
Meskipun begitu, tetapi bacangnya sukses menarik perhatian banyak orang. Tak heran jika bacangnya diantre panjang setiap hari. Foto: detikcom/Riska Fitria
Bahkan saat detikFood mencicipi, kami sampai membutuhkan waktu 45 menit untuk mengantre karena saking panjangnya. Namun, itu terbayarkan dengan rasa bacangnya. Foto: detikcom/Riska Fitria
Sebelum mangkal di kawasan Braga, gerobak bacang ini sempat berjualan dengan cara berkeliling ke beberapa titik. Foto: detikcom/Riska Fitria
Satu buah bacang dibanderol Rp 10.000. Bacangnya berbeda dari yang lainnya, karena diisi dengan jando. Jando merupakan lemak susu sapi yang erada di bagian payudara sapi. Foto: detikcom/Riska Fitria
Bacangnya disajikan hangat-hangat. Bacang dibelah jadi dua sehingga terlihat isian jando yang melimpah. Rasanya perpaduan gurih, manis dan pedas ketika dibalut sambal merah. Foto: detikcom/Riska Fitria
Pengunjung bisa menikmati bacang langsung di sana. Nanti, bacangnya akan disajikan dalam piring mungil dan diberi sendok. Namun, tak sedikit juga yang memesan untuk dibawa pulang. Foto: detikcom/Riska Fitria
Halim, pemilik usaha bacang tersebut mengatakan bahwa ia sudah 27 tahun berjualan. Ia berjualan setiap hari mulai dari pukul 5 sore hingga 12 malam. Foto: detikcom/Riska Fitria
Saking ramainya, dalam sehari Halim bisa menghabiskan bacang sebanyak 600-700 buah. Sementara untuk jandonya bisa habis sekitar 20 kilogram.
Foto: detikcom/Riska Fitria
Gerobak bacang tersebut diantre oleh pembeli dari berbagai kalangan. Tentunya yang paling banyak adalah wisatawan hingga food vlogger. Foto: detikcom/Riska Fitria