Meat & Livestock Australia (MLA) bersama negara bagian New South Wales (NSW) meluncurkan program Aussie Beef Mates. Mereka memilih 5 chef Indonesia berprestasi untuk mempromosikan dan mengolah daging sapi Australia.
Chef Stefu Santoso dari restoran Aprez mengolah rump. Di tangan dinginnya, daging 'secondary cut' itu bisa jadi sangat empuk.
Hidangan yang disajikan chef Stefu, Roasted Black Pepper Australia Eye of Rump. Daging panggang ini diberi paduan saus merica dan pendamping potato gratin.
Dari Silk Bistro ada chef Freddie Salim yang mengolah short ribs alias iga. Ia mengatakan bagian ini cocok dimasak lama sehingga semakin empuk dan rasa alami dagingnya keluar.
Ini dia hidangan chef Freddie. Red Curry Australian Short Ribs dengan paduan jamur tiram, terung, dan baby corn.
Satu-satunya wanita, chef Kartika Chandra menunjukkan kemampuannya mengolah wagyu rump cap MB 5+. Sebelumnya ia juga menyambangi NSW untuk melihat industri daging sapi di sana.
Chef dari Toma Brasserie Bar ini menyajikan daging panggang dengan saus andaliman. Pendamping rempeyek bayam merah jadi poin plus lain.
Perwakilan dari Raffles Hotel Jakarta adalah chef Muhammad Maliki dan Lukman Hakim. Mereka membuat AUS Beef Pithvier yang mewah.
Pithivier tak ubahnya pie daging dengan isian foie gras, jamur, dan bayam. Untuk sausnya memakai jus alami dari daging.
Terakhir, ada chef Rahmatullah Awaludin dari restoran Tucano's. Ia mengolah Picanha (Australian Prime Top Sirloin) dan Cupim (Australian Beef Hump) dengan gaya Brasil.